Hidayatullah.com — Imam Besar Masjid New York, Shamsi Ali buka suara mengenai Youtuber dengan nama channel Muhammad Kece (M Kece) yang diduga penghina Islam. Dia mendesak pihak kepolisian untuk menangkap pelaku agar tidak terjadi kemarahan umat muslim.
“Kalau syetan manusia seperti ini dibiarkan berkeliaran, tidak ditangkap dan diproses, jangan terkejut kalau Umat Islam marah dan kerukunan beragama hancur,” ujarnya dalam cuitan di akun Twitter @ShamsiAli2, Senin (23/08/2021).
Shamsi Ali melihat saat ini polisi sedang bertaruh apakah berani menindak M Kece, sebab bila orang tersebut dibiarkan, maka jangan kaget bila umat bereaksi “Kepolisian dan penegak keamanan sedang teruji nyali dan kejujuran. Tangkap orang ini. Umat bisa bereaksi!,” tegasnya.
Sebelumnya, polisi sudah menerima laporan terhadap Youtuber M Kece. Hal itu dibenarkan Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono. “Tadi malam sudah ada laporan ke Bareskrim,” tutur Argo, pada Minggu (22/08/2021).
Kasus dugaan penghinaan agama Islam oleh Youtuber M Kece telah diselidiki oleh pihak kepolisian. Di antara yang menyelidiki kasus tersebut adalah Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
Selain itu, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) turut menyelidiki kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan YouTuber M Kece. Polda Jatim juga melakukan penyelidikan karena ada ulama dan kiai di Jatim juga turut melaporkan kasus itu.
Diketahui, salah satu diantara banyak pernyataan M Kece yakni menyebut Nabi Muhammad dekat dengan jin. “Karena Nabi Muhammad sendiri dikerumuni jin, ada ayatnya Nabi Muhammad dikerumuni jin, Nabi Muhammad itu dekat dengan jin, pokoknya saya bongkar budal badil,” ujarnya dalam video berjudul ‘Kitab Kuning Membingungkan’ yang diunggah pada 19 Agustus 2021.
M Kece juga mengatakan kitab kuning yang dipelajari di pondok pesantren menyesatkan dan menimbulkan paham radikal. “Jangan menyebarluaskan, membangga-banggakan Arab, tidak ada apa-apanya Nabi Muhammad bin Abdullah itu, makanya di qur’an tidak tertulis Muhammad bin Abdullah,” ungkapnya.*