Hidayatullah.com — Pandemi Covid-19 masih belum dapat dihentikan. PPKM kembali diperpanjang pemerintah karena jumlah orang terpapar covid masih banyak. Sehingga tidak semua masjid boleh dibuka, tergantung dari tingkat keganasan Covid-19 di daerah masing-masing.
Masjid-masjid yang boleh dibuka pun harus menerapkan prokes (prosedur kesehatan, red) yang lebih ketat lagi. Sehingga pada umumnya, aktivitas dakwah seperti majelis taklim dan kelompok-kelompok kajian Islam pun belum dapat dilaksanakan.
Namun demikian, masa pandemi Covid-19 di satu sisi menjadikan dakwah online semakin semarak dilaksanakan umat muslim. Berbagai kajian, taklim, daurah, bahkan tabligh akbar pun semakin sering dilaksanakan lembaga-lembaga Islam melalui aplikasi Zoom. Semaraknya dakwah online ini merupakan karunia Allah subhanahu wata’ala di era pandemi yang patut disyukuri.
Demikian disampaikan wakil sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA. pada daurah syar’iyah daring pada Ahad (22/8/2012). Daurah yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah tersebut diiukti oleh 4.000-an da’i dan da’iyah Wahdah Islamiyah dari berbagai kota di seluruh Indonesia.
“Dulu sebelum ada pandemi covid ini, daurah syar’iyah seperti ini tidak bisa dilaksanakan sesering mungkin. Kalau pun ada daurah, pesertanya hanya berasal dari satu kota tempat daurah itu berlangsung. Namun setelah adanya pandemi, kita umat muslim diberi ide oleh Allah subhanahu wata’ala untuk ikut memanfaatkan Zoom dalam dakwah.”
Ketua umum Wahdah Islamiyah yang pernah mengajar di Islamic University of Tokyo itu menambahkan, bahwa forum-forum dakwah seperti kajian, daurah, taklim, hingga tabligh akbar pun pada masa pandemi ini dapat diikuti umat muslim tanpa harus keluar dari rumah-rumah mereka.
“Bapak-bapak bisa mengikuti forum dakwah sambil melaksanakan work from home (WFH), ibu-ibu bisa mengikutinya sambil memasak di dapur, para mahasiswa pun bisa juga ikut kajian Islam sambil mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen mereka,” ujar Zaitun Rasmin.
Menurut Zaitun Rasmin, Para da’i dan da’iyah perlu semakin meningkatkan skill-nya dalam memanfaatkan berbagai aplikasi pertemuan online seperti Zoom, agar dakwah dapat semakin disemarakkan pada masa pandemi. Dan dakwah online ini dapat menjadi lebih semarak lagi jika para da’i dan da’iyah bersinergi lintas lembaga ataupun ormas Islam.
“Alhamdulillah, para ulama pimpinan ormas Islam nasional sejak awal masa pandemi aktif melaksanakan forum dakwah bersama melalui Zoom yang biasanya diikuti ribuan peserta. Semoga para da’i dan da’iyah di daerah-daerah pun juga dapat aktif membangun dakwah bersama lintas lembaga atau ormas Islam, agar dakwah dapat diikuti oleh semakin banyak umat sampai ke daerah-daerah,” harap Zaitun Rasmin.*/Emnorha