Hidayatullah.com — Partai Buruh resmi di proklamirkan kembali. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional lainnya yang tergabung dalam Partai Buruh sepakat menunjuk Said Iqbal mengisi kursi Presiden menggantikan Sonny Pudjisasono.
“Kami serahkan seluruh tugas ini kepada Presiden Partai Buruh yang baru Bung Said Iqbal,” ujar Sonny Pudjisasono saat melantik sekaligus serah terima jabatan Ketua Umum Partai Buruh, di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (05/10/2021).
Dalam kongres, Said Iqbal menyampaikan kembalinya Partai Buruh ke kancah politik setelah alami kekecewaan atas pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja. “Omnibus Law Ciptaker cikal bakal dilahirkan Partai Buruh. Omnibus Law lah UU Cipta Kerja yang mentrigger Partai Buruh dihidupkan kembali,” ujar Said saat Kongres.
Presiden KSPI ini menegaskan diantara tujuan Partai Buruh berjuang di parlemen yakni ingin menghapus outsourcing. Tidak hanya perjuangan melalui politik di jalan seperti demonstrasi yang sering dilakukan kelompok buruh.
“Kami ingin berjuang secara parlemen, bukan lagi sekedar di jalan, di jalan tetap ada sesuai konstitusi, tapi kami ingin berjuang di parlemen, yaitu ingin mengembalikan outsourcing dihapus,” tegasnya.
Melalui jalur politik di parlemen, kata Said, Partai Buruh akan memperjuangkan isu-isu yang selalu dibawa kelompok buruh. Selain outsourcing, juga mengenai upah, cuti haid dan hamil bagi karyawan perempuan, jam kerja yang eksploitatif juga perlindungan terhadap buruh.
“Perjuangan buruh tidak boleh lagi hanya di jalan-jalan, demonstrasi-demonstrasi perjuangan Partai Buruh harus mendapat tempat dalam konstitusi negara kita. Maka partai adalah salah satu jalan yang kita pilih agar kita bisa ikut memperjuangkan suara buruh, petani, nelayan, guru, masyarakat miskin desa, kota,” bebernya.
Lebih lanjut, Said menuturkan bahwa di negara industri seperti Indonesia sudah sewajarnya ada Partai Buruh. “Kalau negara itu sudah negara industrialis, maka harus ada partai buruh. Indonesia tidak ada. Karena itu apa yang diamanatkan Bang Mochtar dan Bang Sonny, partai buruh yang sudah didirikan sebelumnya kami hidupkan,” terangnya.
Selain itu, Said menyebut Partai Buruh didirikan oleh 11 organisasi yang disebut Majelis Rakyat Partai Buruh. Dia juga menyatakan Partai Buruh bukan partai dinasti.
“Partai buruh yang lama, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI); Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI); Serikat Petani Indonesia (SPI); Organisasi Rakyat Indonesia; Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia; Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI); Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan, Minyak, Gas Bumi, dan Umum (FSP-KEP); Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP-Farkes R),” kata Said Iqbal setelah dilantik.
“Partai Buruh bukan partai dinasti. Pemiliknya bukan Pak Sony atau Pak Iqbal,”lanjutnya.
Selain Said, Partai Buruh juga menetapkan susunan kepengurusan komite eksekutif periode 2021-2026. Berikut ini susunan pengurus Partai Buruh periode 2021-2026: Presiden: Said Iqbal, Wakil Presiden: Agus Suproyadi, Sekretaris Jenderal: Ferri Nuzarli, Bendahara Umum: Luthano Budyanto, Ketua Badan Pendiri (Majelis Rakyat): Sonny Pudjisasono, Ketua Majelis Nasional: Agus Ruli Ardiansyah, Ketua Mahkamah Partai: Riden Hatam Aziz.