Hidayatullah.com — Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menyampaikan Indonesia akan segera mengalami puncak gelombang ketiga, yang diprediksikan akhir Februari hingga awal Maret 2022.
“Secara nasional, dari tanda-tanda (angka positif yang mulai menurun kembali meski masih tinggi), Indonesia juga segera mencapai puncak,” kata Windhu saat dikonfirmasi, seperti dikutip dari Kumparan, Selasa (15/02/2022).
Windhu sendiri memprediksikan durasi puncak kasus akibat jenis Omicron akan terjadi selama 60 hari. Melihat pola penyebarannya yang terjadi di banyak negara cukup bervariasi.
“Prediksi awal berdasarkan pola yang terjadi di banyak negara di dunia yang sudah mencapai puncak, yang durasi mencapai puncak bervariasi dari 30 hari sampai 65 hari. Dan untuk Indonesia digunakan prediksi dengan durasi maksimum, yaitu sekitar 60 hari. Harapannya tentu makin cepat puncak tercapai makin baik,” ungkap Windhu.
Selain itu, Windhu juga menyatakan tren kasus konfirmasi Covid-19 jenis Omicron di DKI Jakarta mulai mengalami penurunan. Ia beranggapan DKI telah mencapai puncak penularan Omicron pada tiga hari belakangan.
“DKI sudah mencapai puncak 3 hari yang lalu, mudah-mudahan tren penurunan konsisten, asal pemerintah daerah dan masyarakat juga konsisten dalam menerapkan prokes 3M,”terangnya.
Wagub DKI Jakarta Klaim Sudah Lewati Puncak Omicron
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengklaim kasus aktif Covid-19 jenis Omicron di Ibukota sudah lewati masa puncak. Hal ini berdasarkan penurunan jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan.
“Ya sudah lewati puncak. Terkait Covid-19, tempat tidur itu terpasang 6.697 terpakai 3.964 sama dengan 59 persen. Sedangkan ICU terpasang 875 terpakai 402 sama dengan 46 persen,” kata pria yang akrab disapa Ariza kepada wartawan, Selasa (15/02/2022).
Sementara ketersediaan tenaga kesehatan (nakes), total yang tersedia di 67 RS rujukan Covid-19 sejumlah 32.213, 5.776 nakes di 14 RSUD rujukan, di puskesmas sejumlah 7.106 dan tenaga profesional tersedia 740 orang nakes.
Total keseluruhan yang tersedia sejumlah 144.700 nakes di DKI Jakarta per Februari 2022. Untuk lokasi isolasi bertambah menjadi 12 wilayah dari yang sebelumnya hanya delapan isolasi. Begitu pun untuk vaksin booster yang telah disediakan “Kemudian soal booster sudah 994.010 dosis,” kata Ariza.*