Hidayatulllah.com--Anggota Dewan Mudzakarah Hidayatullah Ustadz Akib Junaid menyampaikan pesan pentingnya meningkatkan kualitas iman dan takwa di bulan Ramadhan. Dalam acara tarhib Ramadhan yang digelar Hidayatullah DKI Jakarta ini ia memberikan pesan agar banyak membaca, mentadaburi, dan melaksanakan perintah di dalam al-Qur’an.
Hal itu disampaikan Akib Junaid dalam acara Tarhib Ramadhan dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pesantren Tahfidz Global Yatim dan Dhuafa, di Jakarta, yang diselenggarakan Hidayatullah DKI Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Menurut Akib Junaid, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. “Al-Qur’an meskipun hanya dibaca saja, itu akan mendatangkan keberkahan di antaranya ketenangan dan kebersihan hati,” ujarnya.
“Apalagi dibaca dengan artinya dan ditadaburi, itu luar biasa, karena ini sudah pasti janji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” imbuhnya.Acara tersebut dibarengi dengan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Tahfidz Global Yatim dan Dhuafa. Pesantren dibangun di lahan seluas 2086 meter persegi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang bekerja sama dengan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah DKI Jakarta.
Ketua DPW Hidayatullah DKI Jakarta Muhammad Isnaini dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemprov DKI Jakarta atas terjalinnya sinergi ini. Selain itu, ia juga mengajak kaum Muslimin dan muhsinin agar ikut berperan dalam pembangunan pondok pesanan ini.
“Alhamdulillah, atas izin Allah hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, khususnya Pemprov DKI Jakarta,” ujar Isnaeni.
“Pesantren ini akan menjadi pusat gerakan Rumah Qur’an yang saat ini menjadi mainstream program Hidayatullah DKI Jakarta,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari, menceritakan asal muasal lokasi ini bisa dikerjakan dan dikerjasamakan dengan DPW Hidayatullah DKI Jakarta.
Premi juga mengatakan santri yang akan diterima tentu akan lebih mengutamakan santri dari DKI Jakarta dan warga sekitar pondok pesantren.
“Penggunaan tanah ini adalah kerjasama sehingga masing-masing pihak harus melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga bisa berjalan dengan baik,” ujar Premi.
“Kami berharap santri yang diterima diutamakan dari kalangan yatim dan dhuafa dari DKI Jakarta dan warga sekitar pondok pesantren,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr Nashirul Haq dalam sambutannya menyampaikan tentang tujuan pendidikan nasional. “Pendidikan nasional menurut undang-undang bertujuan agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri,” ujar Nashirul Haq.
Karena itu, menurutnya, penyelenggaraan pondok pesantren sangat sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut dan sangat mungkin untuk mencapainya.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Dewan Mudzakarah Hidayatullah Fathul Adhim, Kabid Tarbiyah DPP Hidayatullah Abu A’la Abdullah, Direktur IMS Imron Faizin, Ketua Laznas BMH Pusat Firman Zainal Abidin, para ketua DPD Hidayatullah se-DKI Jakarta, pimpinan unsur OKP DKI dan pimpinan ormas keagamaan DKI Jakarta.
Selain itu, hadir pula unsur pejabat Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) Pemprov DKI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta, BAZNAS DKI, Camat Cipayung, Lurah Cilangkap, LMK Kec Cipayung, Ketua RW 3 dan Ketua RT 5 serta para tamu undangan.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Ketua MUI DKI Jakarta, KH Manahar Mukhtar.* Dadang Kusmayadi