Hidayatullah.com — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap total 24 orang terkait kasus terorisme di Sulawesi Tengah, Bekasi (Jawa Barat), dan Kalimantan Timur pada Sabtu (14/5/2022) lalu. Densus menuding 24 orang tersebut merupakan pendukung Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Hal itu diungkap oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan yang membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut para tersangka merupakan pendukung MIT Poso dan ISIS.
“Densus 88 AT Polri menangkap 24 tersangka etroris kelompok MIT Poso. Pendukung MIT Poso dan ISIS,” kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (16/5/2022).
Ahmad Ramadhan menungkap 22 tersangka ditangkap di wilayah Sulawesi Tengah. Sementara, satu tersangka lain di Bekasi, dan yang terakhir di Kalimantan Timur.
Namun, Ramadhan belum menjelaskan lebih rinci mengenai peranan ataupun kronologi penangkapan para tersangka teroris tersebut. Ia menyebutkan bahwa mereka tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik.
MIT sendiri disebut sebagai kelompok militan yang beroperasi di wilayah pegunungan Poso, Parigi Moutong, dan Sigi. Kelompok ini terakhir dipimpin Ali Kalora.
Hanya saja saat ini tersisa satu daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan mujahid dari kelompok tersebut. Ali Kalora telah tewas tertembak dalam operasi Polisi pada Sabtu, 18 September 2021 lalu.
Polisi mengatakan Ali Kalora memiliki 10 jejak kasus pembunuhan dan pembakaran selama menjadi buronan. Adapun Ali Kalora tercatat memimpin MIT Poso pada 2016 setelah pimpinan sebelumnya, Santoso meninggal dunia.*