Hidayatullah.com—Pemerintah Indonesia mengecam keras pernyataan politisi nasionalis Hindu India, Nupur Sharma yang dinilai merendahkan tokoh panutan umat Islam sedunia, Nabi Muhammad SAW. Pernyataan ini disampaikan pemerintah melalui Duta Besar India di Jakarta.
“Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan yang disampaikan pemerintah kepada Duta Besar India di Jakarta,” demikian kutip akun twitter Kemlu_RI @
MoFA Indonesia @Kemlu_RI, Senin (6/6/2022).
Sebagaimana diketahui, politisi nasionalis Hindu India ini sebelumnya telah memancing kontroversi di acara debat berita TV tentang masalah Masjid Gyanvapi di Varanasi di mana dia membuat pernyataan yang menyinggung perasaan umat Islam sedunia. Pernyataannya menyebabkan kecaman luas di negara itu dan juga memicu bentrokan keras di Kanpur Uttar Pradesh pada hari Jumat (3/6/2022).
Mengutip Sputnik News, dalam acara debat itu Nupur Sharma disebut mengolok-olok Al-Quran. Ia menyamakannya dengan “bumi itu datar”.
Ia melontarkan penghina tokoh penting umat Muslim sedunia, Nabi Muhammad. Hal itu karena menikah dengan istrinya Aisyah, saat masih muda belia.
“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujarnya dalam sebuah video yang kemudia dihapus oleh saluran televisi tersebut.
Pernyaan Sharma ini telah menimbulkan polemik di dalam negeri. Sebuah organisasi pendidikan dan budaya Islam, Raza Academy, sempat melaporkannya ke polisi dengan tuntutan penghinaan.
Tidak lama beredarnya pernyataan Sharma, dunia Islam bereaksi keras.
Qatar menuntut permintaan maaf dari India menyusul pernyataan politisi partai nasionalis Hindu yang berkuasa India itu. Sementara Kuwait bersama dengan Iran, Arab Saudi dan negara-negara Islam lainnya pada hari Ahad juga mengutuk pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri Qatar bahkan telah memanggil duta besar India untuk menyampaikan nota protes menyusul pernyataan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dianggap “dapat memprovokasi kebencian agama”. Nota protes itu disampaikan Menteri Luar Negeri Soltan Saad Al Muraikhi.
Sementara itu, juru bicara kementerian Majed Mohammed Al Ansari mengatakan Qatar meminta pemerintah India untuk segera mengecam pernyataan tersebut dan secara terbuka meminta maaf kepada semua Muslim di dunia, mengutip berita yang dikutip Qatar News Agency. Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, penghinaan tersebut menunjukkan ketidaktahuan akan peran penting Islam dalam perkembangan peradaban di seluruh dunia, termasuk di India.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya juga mengecam pernyataan juru bicara BJP yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Setelah itu, Kemlu Iran juga memanggil duta besar India untuk Iran.
Kementerian Luar Negeri Kuwait juga dilaporkan menyerahkan nota protes kepada duta besar India di Kuwait. Sementara Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Imam Masjidil Haram di Makkah Syeikh Abdul Rahman Al Sudais, Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Nayef Falah Mubarak Al Hajraf dan juru bicara pemerintah sementara Afghanistan Zabihullah Mujahid termasuk di antara mereka yang juga mengutuk pernyataan provokatif itu politisi nasionalis Hindu tersebut.
BJP hari Ahad telah menangguhkan Nupur Sharma yang dikatakan telah membuat pernyataan menghina dalam debat televisi dan Naveen Jindal atas komentarnya di media sosial. “BJP sangat mengutuk penghinaan terhadap setiap kepribadian dari agama apapun,” kata partai itu.*