Hidayatullah.com—Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027, Haedar Nashir mengatakan putusan Muktamar 48 ini merupakan suatu yang mengikat untuk menjalankan amanah yang tidak ringan. Haedar berpesan supaya harapan kepada Muhammadiyah dari berbagai pihak bisa menjadi oleh-oleh dibawa pulang dari Muktamar 48.
Mengarungi perjalanan di masa mendatang, dia mengingatkan akan tantangan yang telah siap di depan. Oleh karena itu dia meminta supaya warga persyarikatan untuk meluaskan horizon di ranah lokal, nasional dan global.
“Pada saat yang sama, daya hidup, kebersamaan dan sistem yang menjadi kekuatan Muhammadiyah harus selalu membingkai kita, ” ucapnya.
Pada periode kepemimpinan yang kedua ini, Haedar mendorong Islam dihadirkan menjadi agama yang damai, menyatukan, memakmurkan dan memajukan peradaban sebagai aktualisasi dari Islam rahmatan lil alamin, yang dibungkus dalam “Islam yang Berkemajuan”.
“Muhammadiyah dengan Islam yang Berkemajuan selalu membersamai umat, bangsa dan kemanusiaan semesta. Dengan cinta dan pengkhidmatan,” ucapnya.
Kepada para peserta, anggota dan penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Surakarta, Haedar Nashir mendoakan untuk mereka kerahmatan dan ridha Allah SWT yang akan bertolak ke kampung halaman masing-masing. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas terselenggaranya Muktamar 48 ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Terima kasih atas dukungan, partisipasi, kolaborasi sehingga Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah berakhir dengan baik sebagai muktamar bermarwah (bermartabat), muktamar uswah hasanah (keteladanan yang baik, red), muktamar berkemajuan dan muktamar kebersamaan, ” tutur Haedar.*