Hidayatullah.com– Mahkamah Agung New Zealand, hari Senin (21/11/2022), menyatakan bahwa batas minimal usia pemilih 18 tahun saat ini merupakan bentuk diskriminasi.
Kasus itu, yang dibawa ke pengadilan sejak 2020, diajukan oleh kelompok advokasi Make It 16, yang menginginkan agar batas usia warga yang berhak memilih dalam pemilu diturunkan menjadi 16 tahun.
Mahkamah Agung mendapati bahwa usia pemilih saat ini yaitu 18 tahun tidak sesuai dengan negara Bill of Rights, yang memberikan hak bagi warga NZ untuk bebas dari diskriminasi ketika mereka mencapai usia 16 tahun.
Keputusan MA tersebut memicu proses di mana masalah itu harus dibahas lebih lanjut oleh komite pemilihan di parlemen. Namun, bukan berarti parlemen dipaksa untuk mengubah batas usia minimum pemungutan suara.
“Ini adalah sejarah,” kata salah satu direktur Make It 16 Caeden Tipler. “Pemerintah dan parlemen tidak dapat mengabaikan pesan hukum dan moral yang begitu jelas. Mereka harus mengizinkan kami memilih.”
Di situs webnya kelompok tersebut mengatakan tidak ada cukup alasan untuk menghentikan anak berusia 16 tahun untuk memberikan suara ketika mereka di usia yang sama diperbolehkan mengemudi, bekerja purnawaktu, serta membayar pajak.
Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern mengatakan pemerintah akan menyusun rancangan undang-undang untuk mengurangi usia pemilih menjadi 16 tahun, yang kemudian dapat diloloskan lewat pemungutan suara di parlemen.
“Saya pribadi mendukung penurunan usia pemilih tetapi ini bukan masalah saya atau bahkan pemerintah saja, setiap perubahan dalam undang-undang pemilu seperti ini membutuhkan suara dukungan 75 persen anggota parlemen,” kata Ardern seperti dikutip Reuters.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Partai politik memberikan pandangan beragam tentang masalah ini. Partai Hijau menginginkan tindakan segera untuk menurunkan usia pemilih menjadi 16 tahun, tetapi oposisi terbesar, Partai Nasional, tidak mendukung usulan perubahan tersebut.
“Kami merasa nyaman dengan batasan 18. Banyak negara yang berbeda memiliki tempat berbeda di mana garis ditarik dan dari sudut pandang kami, 18 baik-baik saja.”*