Hidayatullah.com—Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) – Organisasi Papua Merdeka (OPM) Daerah Emas Topo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah menyatakan menolak dukungan United Liberation Movement For West Papua dan Majelis Rakyat Papua terhadap wacana Jeda Kemanusiaan dan dialog damai Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Pernyataan ini disampaikanpimpinan TPNPB-OPM Emas Topo, Derek Daud Nawipa.
Nawipa menyatakan pihaknya tidak membutuhkan dialog yang digagas pemerintah untuk mengakhiri konflik bersenjata di Papua. “Kami TPNPB membutuhkan intervensi Dewan Keamanan (DK)- PBB. Kami tolak dialog [dan] Jeda Kemanusiaan yang [akan] dilakukan oleh Komnas HAM,” kata Nawipa, Senin (5/12/2022).
Nawipa mengatakan pada momentum 1 Desember 2023, pihaknya memperingati hari lahirnya embrio negara Papua Barat. Ia menyatakan TPNPB akan mengumumkan perang total, dan meminta warga non-Papua meninggalkan Tanah Papua.
“Kami TPNPB tetap konsisten kepada pernyataan sikap yang dikeluarkan oleh manajemen markas pusat. Sebagai pertahan, kami siap hadapi musuh kami dalam tahapan evolusi maupun revolusi total, sampai Papua merdeka,” katanya dikutip laman jubli.co.id.
Nawipa menyatakan TPNPB menolak segala bentuk tawaran pemerintah dan meminta warga non-Papua keluar dari wilayah itu. “Tanah Papua milik rambut keriting kulit hitam. [Warga] non-Papua kami tidak izinkan, segera kosong dari tanah air West Papua,” katanya.
Lebih jauh ia meminta bantuan Amerika Serikat (AS), Belanda, dan PBB mengembalikan hak kedaulatan Papua. Nawipa mengajak seluruh pasukannya membangun kekuatan dalam menghadapi pemerintah Indonesia.
“Seluruh pasukan [harus] konsisten, semangat dalam arena perjuangan maupun lapangan bergerilya, tidak menyerah untuk menyalakan api revolusi. Negara West Papua Barat telah menjadi suatu negara yang sampai saat ini belum diakui Indonesia, Belanda Amerika Serikat, dan negara adikuasa [karena ada] kepentingan kapitalisme,” katanya di media itu.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) adalah sayap militer dari Organisasi Separatisme Papua Merdeka (OPM). TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973.
OPM pertama kali muncul pada tahun 1960-an setelah Belanda dan Indonesia menandatangani Perjanjian New York. Nama tersebut merujuk pada sekelompok orang yang mendukung pemisahan dengan Indonesia yang popular sebagai “Gerakan Papua Merdeka” atau “Organisasi Papua Merdeka” yang sering mengunakan kekerasan senjata.*
Zaman Revolusi Media | Media lemah, da’wah lemah, ummat ikut lemah. Media kuat, da’wah kuat dan ummat ikut kuat
Langkah Nyata | Waqafkan sebagian harta kita untuk media, demi menjernihkan akal dan hati manusia
Yuk Ikut.. Waqaf Dakwah Media
Rekening Waqaf Media Hidayatullah:
BCA 128072.0000 Yayasan Baitul Maal Hidayatullah
BSI (Kode 451) 717.8181.879 Dompet Dakwah Media