Hidayatullah.com– Prof Ir Sukoso mengungkap, ada pihak yang meminta agar obat-obatan dan alat kesehatan diistimewakan dengan tidak disertifikasi halal.
“Saya bilang tidak. Secara bertahap harus disertifikasi,” tegas Sukoso, Founder Indonesia Halal Thoyyib Community di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu malam, 23 Syawal 1437 H (27/07/2016).
Hal itu ia sampaikan dalam acara diskusi MIUMI Malang soal Malang Halal Destination (MHD) di Ruang Workshop Restoran Ayam Pakuan, Jl Bendungan Sigura-gura.
Ketua Kelompok Kerja MHD ini menyatakan keheranannya, masih ada pihak-pihak termasuk umat Islam yang belum menerima sertifikasi halal.
Padahal, kata Sukoso, tren hidup halal sebagai nilai keislaman sudah diterima secara global.
Ia mencontohkan, respon positif terhadap tren halal cukup menggeliat di Tokyo, Jepang, yang disebutnya akan menjadi kota halal.
‘Dunia sudah menerima value Islam,” ujarnya dihadapan puluhan anggota MIUMI Malang.
Kementerian Kesehatan RI, tahun 2013, pernah menyampaikan agar para pihak terkait membedakan sertifikasi halal pada produk farmasi dengan produk makanan dan minuman.
Jangan Masa Bodoh
Dalam kesempatan di Malang itu, Sukoso mengingatkan umat Islam agar tidak masa bodoh terhadap hidup halal. Misalnya di bidang pangan seperti kehalalan daging hewan, harus diperhatikan proses penyembelihannya, sesuai syariat atau tidak.
“Jangan asal (yang penting saat makan) baca ‘bismillah’ tapi masa bodoh dengan kehalalan hewan tersebut,” ujarnya mewanti-wanti. [Baca juga:] MIUMI Dukung Malang Jadi Destinasi Halal*