Hidayatullah.com–Maraknya akun-akun palsu yang menghina Islam bertebaran di dunia maya, juga menjadi perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Tifatul Sembiring. Tifatul Sembiring secara elegan memberikan imbauan melalui kuliah twitter (kultwit)-nya. Ada sebanyak 11 point kultwit yang disampaikan Menkominfo belum lama ini.
Menurut Tifatul agar tak menimbulkan keresahan, akun palsu bermasalah yang berisi penipuan, pornografi, kekerasan atau penistaan suatu agama, sebaiknya dihadapi dengan bijak. Keberadaan akun-akun palsu itu merupakan bagian dari efek keniscayaan perkembangan teknologi internet dan sosial media.
“Akun (palsu) sejenis tak akan “berkembang” jika kita dewasa menanggapinya. Jangan panik dan emosional,” jelas menteri dari Partai Keadilan Sejahtera itu.
Semakin para pengguna sosial media meladeni maka justru akan membuat pemilik akun itu senang. Selain senang, meladeni akun-akun palsu tersebut juga akan menjadi ajang promosi gratis bagi para penghina Islam melalui Facebook, Twitter ataupun sosial media lainnya.
“Jangan mention akun bermasalah, karena itu promosi gratis. Bagi yang sudah follow (di twitter), unfollow segera! Pakai fitur reports as SPAM,” tambah Menteri yang suka berpantun ini.
Tifatul juga menjelaskan bahwa permasalahan penistaan agama melalui dunia maya juga termasuk pelanggaran hukum. Jadi siapapun yang mengetahu pemilik akun palsu yang melakukan provokasi, baik itu penipuan, pornografi, kekerasan atau penistaan suatu agama, bisa dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Karena bersentuhan dengan ranah hukum, laporkan ke aparat jika Anda punya info tentang pemilik akun (penghina agama tersebut). Aparat pasti akan menindak,” ucap Tifatul, menegaskan arahan hukum melalui twitter pribadinya @tifsembiring.
Terakhir, dalam kultwitnya tersebut Tifatul sekali lagi mengingatkan masalah kearifan bersosial media. Jangan emosional dan reaksioner dalam menghadapi akun provokatif tidak bertanggung jawab.
Ia juga berpesan bahwa semakin kita diam tidak meladeni maka justru akun provokator itu semakin kesal. Justru kalau kita emosi, mereka justru senang dan kita yang kalah.
Ia juga mengingatkan, tidak akan hilang kesucian agama Islam karena penghinaan-penghinaan akun-akun tidak bertanggung jawab tersebut.*