Hidayatullah.com–Untusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Rashad Hussain mengadakan pertemuan dengan Menteri Agama Suryadharma Ali, di ruang kerja Menag, Jl.Lapangan Banteng Barat No.3-4, Jakarta, Senin (20/02/2012) sore.
“Saya menemui Menag Suryadharma Ali untuk mengetahui tentang kehidupan umat beragama di Indonesia. Saya telah mendapat penjelasan langsung dari Menteri Agama,” kata Hussain yang didampingi Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel dan Eric Jordan. Sedangkan Menag dalam pertemuan itu didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat sejumlah pejabat lainnya.
Suryadharma mengatakan pihaknya tela menjelaskan kepada utusan Presiden Obama dari aspek historis, budaya kehidupan beragama di Indonesia. “Alhamdulillah dapat dipahami oleh Mr. Rashad Hussain, bahwa kehidupan beragaman di Indonesia sangat baik,” papar Menag Suryadharma dikutip laman kemenag.
Menag mengatakan di Indonesia hubungan sangat baik antara Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Khonghucu terbina dengan baik. Adapun yang sekarang banyak diberitakan adanya hambatan pembangunan rumah ibadah, khusus yang menyangkut pembangunan gereja.
“Saya menjelaskan bahwa itu bukan persoalan agama, bukan juga persoalan antar umat beragama tapi itu persoalan izin mendirikan bangunan. Sedangkdan izin mendirikan bangunan berlaku untuk semua jenis gedung, apakah itu untuk gedung sekolah, gedung bisnis, termasuk rumah ibadah,” katanya.
Peraturan di Indonesia, lanjut Suryadharma, untuk pembangunan rumah ibadah harus mendapat izin dari tetangga yang berada di sekitar rumah ibadah yang akan dibangun.
“Jadi selama izin tidak diberikan oleh tetangga sekitarnya, maka selama itu pula izin tidak bisa diberikan pemerintah untuk membangun rumah ibadah tersebut,” papar Suryadharma yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan.
Menag menjelaskan, izin untuk membangun rumah ibadah itu dikeluarkan oleh walikota, atau bupati bukan oleh Menteri Agama. “Alhamdulillah mereka puas dengan penjelasan saya seperti itu, Mr Rashad Hussain merasa cemburu dengan kehidupan beragama di Indonesia,” katanya.
Mengutip ucapan Rashad Hussain, Suryadharma mengatakan di Indonesia minoritas betul-betul di lindungi. “Kami cemburu, kami umat Islam di AS yang hanya 2 persen, tidak mendapat perlindungannya seperti itu, berbeda di Indonesia yang mendapat perlindungan dalam kehidupan beragama,” papar Suryadharma mengutip ucapan Rashad Hussain.*