Hidayatullah.com–Jika masyarakat rendah mutu dan kualitas, Indonesia tidak akan pernah berdaulat secara ekonomi dan politik. Solusinya memberi keterampilan dan pengajaran pada masyarakat luas, menekankan membaca dan bacalah al-Quran.
“Baca al-Qur’an. Iqra’. Inilah ilmu. Harus berilmu jika ingin berdaulat,” ucap mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) ini Kamis (24/04/2014) di Hotel Sangri-La, Jakarta saat menjadi pemateri dialog kebangsaan yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Kapasitas Daerah (LPKD) bekerjasama dengan Kemkominfo.
Dalam dialog bertema “Membangun Kedaulatan Politik dan Ekonomi dalam Pembangun Daerah”, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia (BPK) ini mengatakan Indonesia sangat kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA). Sayangnya, akibat salah urus, dari kepemimpinan dahulu hingga saat ini masih belum pernah optimal memenej sumber tersebut.
Pejabat-pejabat banyak bermasalah. Permasalahan ini akan terus terjadi, jika pemerintah akan datang pun tidak mempunyai kemauan kuat untuk berdaulat di negeri sendiri.
“Hadirkan pemimpin yang yang seperti Nabi Muhammad. Dapat dipercaya. Tirulah. Amanah,” tambah pria kelahiran Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 5 Agustus 1942 ini.*
“Baca al-Qur’an. Iqra. Inilah ilmu. Harus berilmu jika ingin berdaulat,” ucap mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) ini