Hidayatullah.com– Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat telah melakukan mediasi antara Wahdah Islamiyah dan Metro TV di Kantor Pusat KPI, Jl Gajah Mada, Jakarta, Senin, 8 Rabi’uts Tsani 1437 H (18/01/2016).
Mediasi itu berlangsung sekitar pukul 16.00-16.45 WIB. Dari KPI, hadir Wakil Ketua Idy Muzayyad, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Agatha Lily dan anggotanya Sujarwanto Rahmat.
Dari Wahdah Islamiyah, hadir Ketua Umum (Ketum) DPP-nya Muhammad Zaitun Rasmin, Waketum Ikhwan Abdul Jalil, dan Ketua Dewan Syariah Rahmat Abdul Rahman.
Sementara pihak Metro TV diwakili Direktur Pemberitan Suryopratomo dan Pemimpin Redaksi Putra Nababan. [Baca: Wakil Ketua MPR: Tuduhan Teroris oleh Metro TV Bisa Timbulkan Terorisme]
“Hasil mediasi adalah pihak Metro TV akan memenuhi tuntutan kita, yaitu memberikan hak jawab, berupa klarifikasi atas pemberitaan NSI (News Story Insight) tanggal 3 Januari lalu, dalam siaran live bersama Ketua Umum,” ujar Asisten Ketum Wahdah Islamiyah, Jayadi Hasan, kepada hidayatullah.com usai mediasi.
Hak jawab tersebut, terangnya, insya Allah akan disiarkan secara langsung pada Selasa (19/01/2016), antara pukul 07.30-09.00 WIB, menyesuaikan jadwal siaran Metro TV dan waktu Zaitun.
“Bila Metro TV telah melaksanakan kesepakatan ini maka kasus ini dianggap selesai,” demikian Jayadi. [Baca juga: Senyum untuk Metro TV]
Ia pun meminta umat Islam, khususnya anggota dan simpatisan Wahdah Islamiyah, agar mengawal janji Metro TV hingga siaran langsung itu terlaksana.
Sebelumnya, Metro TV dalam program acara NSI tersebut telah menyebut Wahdah Islamiyah sebagai salah satu jaringan teroris di Indonesia. Tuduhan itu memaksa Wahdah Islamiyah untuk melakukan klarifikasi serta menuntut Metro TV melakukan permintaan maaf.
Lembaga yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan, ini pun mendapat pembelaan dari berbagai tokoh dan ormas Islam. Kepada mereka yang telah mendukung itu, Wahdah Islamiyah menyampaikan ucapan terima kasih.
“Juga permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah merasa terganggu atau direpotkan atas kasus ini,” pungkasnya. [Jangan lewatkan: Zaitun Rasmin Mengaku Sedih Harus Menuntut Metro TV]
Mediasi oleh KPI itu dihadiri pula oleh Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat Bachtiar Nasir dan Wakil Sekjen MIUMI Adnin Armas. Sementara dari Wahdah Islamiyah, turut serta Arofah Syarifuddin, Muttaqin Rusli, Muhammad Anas syukur (ketiganya pengurus DPW Jakarta), dan Andi Jaya (Ketua DPD Jakarta Selatan).*