Hidayatullah.com– Sebagai pilar keempat dalam demokrasi, media massa dituntut menjaga kredibelitasnya dengan pemberitaan yang jujur dan terpercaya. Jika tidak, kepercayaan publik terhadap media massa dan demokrasi akan berkurang.
Hal itu berlaku pula dalam kasus pemberitaan Metro TV yang menyebut Wahdah Islamiyah sebagai jaringan terorisme. Demikian menurut Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 1 Rabiuts Tsani 1437 H (11/01/2016).
“Kalau kemudian media… Metro TV tadi menghadirkan berita yang tidak bisa dipercaya dan bahkan menghadirkan fitnah, ini pada ujung akhirnya juga, nanti akan membuat orang akan mempertanyakan tentang kredibelitas daripada demokrasi,” ujarnya di depan para wartawan termasuk hidayatullah.com.
Dampak lebih jauhnya, menurutnya, bisa menumbuhkan bibit-bibit terorisme di tengah masyarakat. Sebab, ketika sudah tak mempercayai media massa dan demokrasi, masyarakat akan mempertanyakan kredibilitas kedua komponen itu.
Jadi, kata dia, jika masyarakat mengkhawatirkan berita-berita yang tidak berkualitas semacam tuduhan Metro TV itu, nanti bisa menumbuhsuburkan antipati terhadap demokrasi.
“Apa dampak berikutnya? Kalau orang tidak percaya dengan demokrasi, ini khawatirnya kemudian pilihannya adalah terorisme,” ujar politikus PKS ini.
Pada akhirnya, ia mewanti-wanti, masyarakat tersebut bisa memilih untuk lebih baik mendukung terorisme daripada demokrasi.
Karena itu, masih kata HNW, agar bisa dipercaya publik, Metro TV dan media massa lainnya mestinya melahirkan kredibelitas tinggi dan kejujuran dalam beritanya.
“Posisi kita adalah bukan teroris, anti teroris. Dan kita menolak segala bentuk terorisme, termasuk teror dari media sekalipun,” tambahnya.
Harusnya, kata dia, yang difokuskan media massa, bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, para penegak hukum, dan semua komponen, konsen menyadarkan masyarakat agar tidak menjadi teroris.
“Dan jangan memfitnah,” pesannya.*