Hidayatullah.com– Momentum Hari Sumpah Pemuda diharapkan membangkitkan motivasi dan semangat para generasi muda dalam membangun bangsa.
Menpora Imam Nahrawi, pada Hari Sumpah Pemuda 2016 yang dipusatkan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, semalam, mengatakan, pemuda harus menjadi sosok yang luar biasa.
Semangat kepemudaan juga disuarakan para pengguna media sosial dengan kicauan “Selamat Hari Sumpah Pemuda”. Pantauan hidayatullah.com, Jumat (28/10/2016) pagi, kicauan itu menjadi trending topic.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda… Semangat Sumpah Pemuda, semangat ‘pemuda Indonesia menatap dunia’,” ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melalui akun Twitternya, @aheryawan.
Netizen dengan akun iyaaaal @Ahmadfaris09 berkicau, “Selamat Hari Sumpah Pemuda, jadilah pemuda-pemudi yang berbakat dan penuh akidah.”
“Semoga para generasi muda Indonesia bisa menjadi penerus bangsa Indonesia,” kicau akun asep hermawan @asephermawan725.
“…Selamat Hari Sumpah Pemuda. Jadilah pemuda yg bermanfaat untuk sekitar, bukan mjd Sampah Pemuda,” kicau Dika Santosa @dikasantosa.
Sementara netizen Devi @Devi_Duta05 mengaitkannya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda. Saatnya bergerak ambil kembali kedaulatan rakyat dari penguasa #PelindungAhok si mulut kriminal,” kicaunya, sembari menggunggah foto rencana aksi “bela Islam penjarakan Ahok” di Bandung, Jabar, Jumat ini.
Pemuda Mengelola Potensi
Di Palangkaraya, semalam, Menpora Imam Nahrawi berdialog dengan pemuda-pemudi berprestasi. Ia sekaligus memberi motivasi pada malam pencerahan kebangsaan dan ramah tamah.
“Kita semua berangkat dari orang biasa, tapi bisa menjadi yang luar biasa ketika kita mampu mengelola potensi dengan baik,” ujar Menpora dikutip Antara.
Ia juga mengingatkan kepada para pemuda untuk mampu memanfaatkan fasilitas teknologi dengan baik.
Wali Kota Depok: Lawan Kolonialisme Barang Impor dengan “Sumpah Pemuda”
Jumat ini, Google memasang doodle bertemakan Sumpah Pemuda, bersamaan dengan perayaan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini.
Diketahui, perayaan Sumpah Pemuda didasari pada keputusan Kongres Pemuda Kedua di Kota Batavia (Jakarta), yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928.
Keputusan itu pun menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Istilah Sumpah Pemuda tidak dibicarakan dalam kongres itu, namun disematkan setelahnya.*