Hidayatullah.com– Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis, meminta agar semua pihak saling menahan diri atas kejadian pembubaran paksa sebuah pengajian di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Kiai Cholil juga meminta, agar semua pihak saling mengintrospeksi. Sebagai dai diminta jangan sampai menimbulkan hal-hal yang kontroversi di tengah umat.
Dai diminta tidak menimbulkan masalah yang lebih besar. Karena, terangnya, tugas sebagai dai adalah mengajak.
“Sehingga kalaupun salah, tidak serta merta dipersalahkan. Mengingat ada kepentingan yang lebih besar,” ujar Cholil kepada hidayatullah.com di Depok, Jawa Barat, Selasa (07/03/2017).
Selain itu, ia berharap, kepada kelompok yang membubarkan atau mempermasalahkan sang ustadz, agar bernegosiasi dengan baik serta berkoordinasi dengan aparat.
“Kita tidak ingin masyarakat menegakkan hukum sendiri. Karena penegakan hukum ada di aparat, hendaknya berkoordinasi dengan aparat,” ungkap Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) ini.
Ia menyesalkan adanya komunikasi yang tidak baik. Apalagi sebagai sesama Muslim dan sesama satu bangsa. “Kita cari solusi yang baik,” pungkasnya.*