Hidayatullah.com– Penggalangan dana solidaritas untuk keluarga Muhammad Al-Zahra alias Zoya, almarhum terduga pencuri ampli yang dibakar massa hingga tewas di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, digelar.
Relawan penggalangan dana itu, Mulyadi mengatakan, dari penggalangan tersebut terkumpul donasi sebesar Rp 651.582.000. Dana tersebut dialokasikan untuk membelikan rumah senilai Rp 251.582.000 bagi keluarga yatim almarhum Zoya.
Sedangkan sisanya, terang Mulyadi, diinfaqkan oleh keluarga Zoya kepada lembaga penggalangan dana untuk membantu program beasiswa yatim dan program lainnya.
Baca: Kasus Pembakaran Warga, Pengamat: Tak Bisa Dikaitkan dengan Sifat Pemeluk Agama Tertentu
“Saya sangat terharu mendengarnya. Alhamdulillah amanah para donatur telah kami tunaikan. Insya Allah kelebihan dana Rp 400 juta yang diinfaqkan ini akan kami salurkan untuk program-program IDC, antara lain program beasiswa ratusan anak yatim dhuafa di pesantren dan sekolah Islam,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima hidayatullah.com, Senin (14/08/2017). Infaq Dakwah Center lembaga yang menggelar penggalangan itu.
Penyerahan bantuan dilaksanakan saat Tabligh Akbar bertema ‘Damailah Bekasi’ yang diselenggarakan di Masjid Nurul Islam Islamic Center Bekasi, Jawa Barat, Ahad (13/08/2017) siang.
Istri dari almarhum Zoya, Siti Jubaedah mengatakan, meskipun tengah dirundung musibah, ia menginginkan agar dana dari kelebihan pembelian rumah diinfaqkan kembali untuk keperluan sosial lainnya.
Baca: Pembakaran Warga, Diduga Dampak Sering Absennya Penegakan Hukum
Sebagian infaq yang didapat dari penggalangan itu, dia infaqkan kembali ke lembaga tersebut. “Untuk membantu anak-anak yatim yang lain,” ucapnya.
Menanggapi itu, salah satu pembicara saat tabligh akbar, Farid Ahmad Okbah mengajak, semua pihak untuk belajar dari keteladanan Siti Jubaedah. Ia menyebut, sikap tulus istri almarhum Zoya itu sebagai akhlak yang sangat mulia.
“Ini pelajaran bagi kaum Muslimin. Ini ketulusan hati yang luar biasa. Meskipun keluarga ini sedang dirundung musibah yang cukup besar dan cukup menyakitkan, namun apa yang kita dengar bahwa hasil infaq yang akan diperoleh sebagiannya dikembalikan lagi kepada umat Islam yang membutuhkan. Ini suatu kemuliaan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Zoya suami Jubaedah tewas diamuk massa karena diduga mencuri amplifier Mushalla Al-Hidayah Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (01/08/2017) lalu.
Sebelum tewas, Zoya dipukul, ditelanjangi, dan disiram bensin, kemudian dibakar oleh massa. Zoya meninggalkan istri dengan satu anak laki-laki berusia empat tahun dan anak yang dikandung berusia enam bulan.*