Hidayatullah.com– Menyikapi kejahatan dan kekejaman rezim militer Buddha Myanmar atas Muslimin Rohingya di Myanmar, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah menyampaikan sejumlah pernyataan sikapnya.
Ketua Umum ormas itu, Nashirul Haq, menyerukan kepada kaum Muslimin Indonesia dimanapun berada untuk, pertama, melakukan shalat jenazah ghaib sesudah shalat Jumat.
“(Yaitu) untuk lebih dari 2.000 orang Muslimin Rohingya yang telah dibunuh rezim militer Buddha Myanmar seminggu terakhir ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu (30/08/2017).
Kedua, menyerukan pembacaan doa qunut nazilah untuk kesabaran, kekuatan, dan kemenangan saudara-saudara dan keluarga-keluarga kita Muslimin Rohingya di Myanmar khususnya di negara bagian Arakan.
Baca: Krisis Kemanusiaan Rohingya, Majelis Buddha Indonesia Berharap Segera Berakhir
“Ketiga, menggalang infaq untuk menguatkan saudara-saudara Muslimin Rohingya kita di Myanmar sebagai pengamalan al-Qur’an ayat 72 Surat Al-Anfaal yang mewajibkan kita menolong saudara-saudara Muslim kita yang sedang mengalami kedzaliman kaum kafir,” serunya.
Selanjutnya, ormas itu mendesak kaum Muslimin yang menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan Republik Indonesia, khususnya di bidang luar negeri dan militer, untuk melakukan usaha maksimal.
“Demi segera menghentikan kejahatan dan kekejaman rezim militer Buddha Myanmar atas kaum Muslimin Rohingya yang sudah berlangsung puluhan tahun,” imbuhnya.
Baca: Bantu Rohingya, Jangan Terprovokasi Balas Buddha di Tanah Air
Terakhir, ormas itu menyerukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan provinsi untuk melakukan kunjungan resmi kepada Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Dalam rangka untuk membicarakan, merencanakan, serta melakukan tindakan nyata demi menghentikan berbagai kejahatan dan kekejaman rezim militer Buddha Myanmar, serta agar perdamaian kembali terwujud di Myanmar.
“Semoga Allah kuatkan saudara-saudara kita Muslimin Rohingya dan hindarkan bangsa Muslim Indonesia dari musibah seperti itu,” pungkasnya.*