Hidayatullah.com– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Pemerintah Myanmar untuk menghormati hak kemanusiaan warga Rohingya.
Pesan ini disampaikan Menag menyusul kembali terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan militer Myanmar di Rakhine kepada umat Muslim Rohingya.
“Myanmar harus memberikan penghormatan terhadap hak kemanusiaan, tanpa memandang etnis dan agama. Muslim Rohingya harus diberikan perlindungan,” tegasnya di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (02/09/2017) dalam keterangan tertulisnya kepada hidayatullah.com.
Menag mengatakan, tragedi di Rohingya sangat miris.
Terlebih, kata dia, terjadi bersamaan dengan ibadah haji umat Islam dari berbagai negara. Umat Islam saat ini tengah melakukan napak tilas pesan kemanusiaan yang pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Sekitar 1.200 tahun silam, tuturnya, Nabi Muhammad memberikan pesan kepada umat manusia saat khutbah wada’ (perpisahan) di Arafah. “Wahai manusia, sungguh darahmu, hartamu, dan kehormatanmu adalah haram. Artinya, setiap manusia tidak boleh mengalirkan darah, merampas harta, dan mengganggu kehormatan sesamanya atas alasan apa pun.”
“Pesan Nabi ini menunjukkan bahwa menjadi kewajiban bersama umat manusia untuk menjaga nyawa, harta, dan kehormatan diri,” ucap Menag.
Baca: Tindak Tegas Myanmar, Pimpinan DPR Desak Pemerintah Gunakan Forum-forum Dunia
Karena itu, Menag meminta semua pihak untuk menahan diri.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah langkah proaktif dan produktif dalam ikut berkontribusi bagi penyelesaian masalah Rohingya. Di antaranya, pemerintah menurutnya telah memfasilitasi terbentuknya Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yang beranggota 11 ormas dan lembaga kemanusiaan.
Pemerintah RI katanya juga terus mendesak pemerintah Myanmar untuk segera mengembalikan situasi keamanan, menghindari penggunaan kekerasan, memberikan perlindungan, serta memberikan akses bantuan kemanusiaan.
Baca: Anggota DPR RI Desak PBB dan ASEAN Ikut Hentikan Kejahatan Kemanusiaan di Rohingya
Pemerintah katanya juga mendukung dilaksanakannya rekomendasi laporan mantan Sekjen PBB Kofi Annan untuk mengatasi situasi tersebut.
Sejumlah pihak juga katanya sudah dihubungi Menlu Retno Marsudi, antara lain: Sekjen PBB Antonio Guteres dan beberapa Menteri Luar Negeri negara sahabat. Pemerintah Indonesia katanya terus berusaha membantu atasi krisis kemanusiaan dengan bersinergi dengan kekuatan masyarakat.
“Indonesia siap proaktif untuk ikut membantu penyelesaian masalah Muslim Rohingya di Myanmar,” pungkasnya.* Andi