Hidayatullah.com– Keluarga Ustadz Zulkifli Muhammad Ali (UZMA) yang dijadikan tersangka dan dipanggil kepolisian menilai, penetapan status dan pemanggilan itu konsekuensi dakwah yang harus mereka terima.
Pihak keluarga Ustadz Akhir Zaman itu pun paham, jika dakwah memang punya konsekuensi dan resiko.
“Bahwa jalan dakwah ini tidaklah semulus apa yang dibayangkan, akan tetapi pasti banyak tantangan, rintangan, hambatan,” ujar Edi Kusmana (41), adik ipar UZMA, mewakili pihak keluarga saat diwawancarai hidayatullah.com Jakarta, Kamis (18/01/2018) pagi.
Hari ini UZMA dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Gedung Ex PU, Jl Taman Jati Baru Nomor 1, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca: Ustadz Zulkifli Penuhi Panggilan Polisi, Jamaah Melepas Penuh Rasa Haru
Edi mengatakan, terkait penetapan dan pemanggilan itu, bahwa ini merupakan bagian dari tantangan dalam dakwah.
“Itu salah satu tantangannya, ditangkap, dipenjarakan gitu ya. Konsekuensi-konsekuensi seperti itu yang senantiasa beliau pahamkan dengan keluarga,” ungkapnya.
Di samping itu, jelasnya, pihak keluarga juga selalu diinformasikan perkembangan-perkembangan terkait UZMA maupun isi-isi ceramahnya, termasuk misalnya soal paham-paham tertentu.
“Dan harapan beliau adalah kita sebagai umat kan harus senantiasa waspada bagaimana paham-paham komunis, paham Syiah,” ungkapnya.
Lebih jauh, UZMA juga menyampaikan pesan kepada keluarganya tentang fenomena akhir zaman yang terjadi saat ini.
“Karena beliau ini fokus di kajian akhir zaman, bahwa ini yang disebut fitnah akhir zaman. Jadi itu pesan-pesan beliau di keluarga,” jelas Edi yang tinggal sekompleks dengan UZMA beserta ketiga istri UZMA dan 15 anaknya di Kecamatan Payakumbuh Barat, Kelurahan Padang Tiakar Mudik, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
Kemarin saat hendak ke Pekanbaru, Riau, sebelum terbang ke Jakarta, pihak keluarga dan jamaah melepas keberangkatan UZMA di rumahnya, Rabu (17/01/2018). Suasana pelepasan itu berlangsung penuh rasa haru.
“Keluarga besar kita di Payakumbuh melepas beliau dengan harapan dan doa, mudah-mudahan Allah senantiasa jaga beliau dan istiqamah,” tutur Edi yang turut mendampingi UZMA ke Jakarta.
Keluarga besar UZMA pun sudah mempersiapkan diri tanpa kehadiran sang ustadz, baik sebagai suami maupun ayah.
“Dan kami menganggap ini Ustadz Zul sedang pergi raihlah ke tempat yang jauh, otomatis seluruh beban keluarga akan kita pikul secara bersama-sama,” terang Edi yang menikahi adik perempuan UZMA.
“(Itu) yang senantiasa didoktrin di keluarga kami,” tambahnya.
UZMA dipanggil Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai tersangka dalam perkara terkait dugaan tindak pidana dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis (SARA).*
Baca: UZMA: Saya Singgung Komunis, Syiah, dan China Disebut Ujaran Kebencian