Hidayatullah.com– Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Dirjen Bimas Islam Kemenag), Prof Muhammadiyah Amin, menyampaikan, pihaknya ingin mewujudkan masyarakat Islam Indonesia yang taat beragama dan sejahtera lahir batin sebagaimana visi dari Bimas Islam sendiri.
“Kalau umat Islam sudah taat beragama dan sejahtera, selesai itu,” ujarnya saat membuka pelatihan indepth reporting media Islam online di Hotel Lumire, Jakarta, semalam, Rabu (14/03/2018).
Karena itu, sambungnya, misi Bimas Islam sederhana saja. Yakni meningkatkan kualitas bimbingan, layanan keagamaan, dan pemberdayaan potensi ekonomi umat Islam Indonesia.
Muhammadiyah Amin menerangkan, adapun bimbingan tersebut beriringan dengan 33 program kerja di empat direktorat di bawah Bimas Islam.
“Tetapi yang menjadi program unggulan sebagaimana yang ditetapkan pada Rakernas 2018 paling tidak hanya sembilan,” ungkapnya.
Di antara program unggulan itu, jelasnya, adalah SAPA, yakni menyapa penyuluh agama. Hal itu, sebutnya, karena garda terdepan Kemenag ada di para penyuluh.
“Walaupun jumlahnya sangat terbatas, hanya 49.016 orang. Itupun yang terbesar non-PNS, honornya Rp 500 ribu per bulan,” imbuhnya.
Baca: “Bimas Islam Mengabdi untuk Negeri”, Buku soal Penghulu Agama akan Disusun
Selain itu, lanjut Muhammadiyah Amin, program SALAM, akronim dari silaturahim lembaga keagamaan. Ia menyebutkan, program ini sudah berlangsung lama karena yang menangani ormas adalah Bimas Islam di bawah Kasubdit Kemitraan.
Kemudian program Bimwim, singkatan dari bimbingan perkawinan bagi calon pengantin. Program ini, terangnya, merupakan modifikasi dari program Suscatim atau Kursus Calon Pengantin.
“Serta program-program lainnya,” tandas mantan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo ini.*
Baca: Kemenag Gelar Rakornas Ditjen Pendis dan Pelatihan Jurnalistik