Hidayatullah.com– Jumat ini (22/03/2019) sepekan lebih sudah pasca aksi terorisme di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru (New Zealand) pada Jumat (15/03/2019) lalu yang menelan 50 korban jiwa jamaah shalat Jumat.
Sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban, berbagai elemen akan menggelar aksi kemanusiaan di Jakarta, Jumat siang hingga sore ini. Mereka tergabung dalam API (Aliansi Pemuda Indonesia). Aksi-aksi serupa telah digelar di berbagai daerah sebelumnya oleh berbagai kelompok.
Berdasarkan informasi dihimpun, gelaran bertajuk “Aksi Kemanusiaan Peduli 50 Korban Syahid di New Zealand” ini akan digelar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, pada pukul 13.30 sampai 17.30 WIB.
Baca: MUI Imbau Umat Islam Shalat Ghaib untuk ‘Syuhada Selandia Baru’
Menurut perkiraan panitia, aksi yang digelar Yayasan Aksi Insan Nusantara (AIN) bekerja sama dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini akan diikuti ratusan orang.
“200 (orang), Mas. Karena ini aksi awal,” ujar Pajri dari AIN selaku panitia aksi kepada hidayatullah.com, Jumat sekitar pukul 10.23 WIB saat dikonfirmasi.
Di antara agenda dalam aksi ini yaitu shalat gaib dan doa bersama bagi korban teror yang meninggal dunia, orasi, pembacaan puisi, dan aksi teatrikal.
API terdiri dari lembaga kemanusiaan nasional AIN, KAMMI, Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI), Asean Young Leaders Forum (AYLF), Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI), dan Komunitas Sahabat Erdogan Indonesia.
Di antara tuntutan dalam aksi tersebut adalah mendesak pemerintah Selandia Baru agar menghukum berat sang pelaku aksi teror tersebut.
“Mendesak pemerintah Selandia Baru menghukum maksimal pelaku penembakan terhadap Muslim di New Zealand,” bunyi salah satu tuntutan mereka.
Baca: MIUMI ajak Dunia Islam Aksi Solidaritas di Kedutaan New Zealand
Sebelumnya, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) mengajak umat Islam se-dunia agar menggelar aksi solidaritas terhadap kaum Muslim para korban aksi terorisme di dua masjid di Selandia Baru.
Sebagaimana diketahui, aksi teror terjadi di dua masjid di Selandia Baru, pada Jumat, 15 Maret 2019, pukul 13:40 waktu setempat.
Aksi teror yang telah menewaskan 50 orang ini dilakukan secara brutal bahkan pelaku menyiarkan secara live aksinya di dalam masjid.
Dalam potongan tayangan 1:17 menit dari 17 menit siaran yang dilakukan pelaku, tampak seorang pria bersenjata senapan semi otomatis memberondong jamaah masjid tanpa pandang bulu.
Menurut laman New Zealand Herald, pelaku ekstremis itu mengidentifikasi dirinya sebagai “Brenton Tarrant” – seorang pria kulit putih, kelahiran Australia berusia 28 tahun. Pria ini mengunggah manifesto berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-Islam dan anti-imigran.*