Hidayatullah.com– Kericuhan terjadi di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa malam ini (21/05/2019)). Berdasarkan pantauan, sekelompok massa mencoba merusak kawat berduri yang telah dipasang polisi.
Aparat keamanan pun terpaksa membubarkan paksa massa yang nekat tersebut.
“Curang… Curaang… Pak Polisi jangan berkompetisi..” teriak massa di depan Bawaslu, sekitar pukul 22.30 WIB.
Massa lantas berusaha mendorong-dorong kawat berduri yang melingkar di depan Bawaslu. Polisi kemudian mengejar sejumlah orang.
Dari kericuhan ini sekira 10 orang yang diduga provokator terpaksa diamankan oleh aparat keamanan. Sampai saat ini belum belum diketahui pemicu kericuhan tersebut, kutip Indonesia Inside sekitar pukul 23.28 WIB.
Tampak seorang pria yang ditangkap mendapat pukulan oleh salah seorang oknum Brimob dengan menggunakan helm.
Baca: Aksi di Bawaslu Berlangsung Kondusif, Massa Pulang dengan Tertib
Kericuhan tersebut terjadi beberapa waktu setelah demo menolak pemilu curang yang digelar puluhan ribu massa di depan Bawaslu berakhir.
Pantauan hidayatullah.com pada pukul 20.52 WIB massa sudah bubar bahkan sebagian besar sudah berjalan pulang ke tempat menginap masing-masing.
Tokoh FPI Munarman bahkan turun tangan menjaga situasi tetap kondusif. Berkali-kali ia tampak seorang diri berusaha keras menghalau oknum diduga provokator yang mencoba mendekati barikade aparat.
Baca: Dari Emak-emak sampai Purnawirawan Jenderal Ramaikan Aksi Tolak Pemilu Curang
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelum meninggalkan lokasi, sejumlah laskar berpamitan dan bersalaman dengan sebagian aparat terutama komandannya.
Begitu pula yang dilakukan Munarman. “Sudah ya, lokasi kosong, jadi kalau setelah ini ada lagi, berarti bukan kami,” ujar Munarman kepada pimpinan kepolisian.
Menariknya pula, peserta aksi juga membersihkan lokasi demo dengan memungut sampah-sampah yang berserakan dan memasukkannya ke kantong-kantong plastik hitam besar.*