Hidayatullah.com-Kasus pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di Xinjiang, China yang banyak dilaporkan terjadi harus segera diselesaikan. Selain itu negara-negara yang rakyatnya mayoritas Islam diminta harus lebih keras menyuarakan kasus ini.
“Sepanjang tahun 2018 – 2019 yang aktif menyuarakan pelanggaran HAM Uighur tidak ada negara Islam, mayoritas Eropa,” kata Papang Hidayat, Manajer Riset Amnesty International Indonesia saat acara diskusi media dengan tema ‘Mengungkap Pelanggaran HAM Terhadap Uighur” yang diadakan Forum Jurnalis Muslim di Tamarin Ibis Hotel, Jalan Wakhid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019).
Baca: DPP Hidayatullah Desak Pihak Berwenang Lakukan Upaya Diplomatik soal Uighur
Senada dengan itu, Senior Vice President of Group Of Philanthropy and Communication ACT Syuhelmaidi Syukur mengatakan bahwa masyarakat dunia harus kembali menyuarakan kasus kemanusiaan dan pelanggaran HAM kaum Uighur.
“Kita harus serius dan fokus kampanye masalah Uighur ini, jangan berhenti, harus punya working group,” katanya yang juga mengaku bahwa sampai saat ini lembaganya masih terus membantu mengkampanyekan dan galang donasi untuk Muslim Uighur.
Baca: Bintang Arsenal Ozil: Mengecam Kebisuan Dunia Muslim atas Penindasan China terhadap Uighur
Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Internasional PP Muhammadiyah Muhyiddin Junaidi mengatakan bahwa Muslim di Xinjiang, khususnya Muslim Uighur dilarang beribadah di ruang publik. Contohnya dilarang shalat saat dalam lingkungan kerja atau di ruang terbuka lainnya.
Masalah ini disampaikan, berdasarkan kenyataan saat dirinya dan ke 14 orang utusan ormas Islam mengunjungi Xinjiang pada Februari 2019 lalu.
“Saya sudah membuat laporan dan mengatakan masalah pelarangan ibadah terhadap Muslim di Xinjiang ke Kemenlu untuk diteruskan ke pemerintah China,” katanya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Baca: Muhammadiyah Desak Pemerintah Indonesia Bersikap Tegas ke China soal Pelanggaran HAM Uighur
Seperti diketahui, pemberitaan mengenai pelanggaran HAM Muslim Uighur di Xinjiang kembali ramai beberapa hari ini. Pesepakbola Arsenal, Mezut Ozil melalui akun sosmednya turut mendukung Muslim Uighur.
Pernyataan Ozil ini membuat warganet, asosiasi sepak bola China, dan pemerintah China geram.*