Hidayatullah.com–Para pejabat pertahanan dalam kabinet Israel telah mengambil keputusan sepakat untuk mencegah rombongan kapal bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Jalur Gaza, dengan segala cara. Demikian lapor Aljazeera (28/6).
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan, jika terjadi konfrontasi apapun maka hal itu akan menjadi tanggung jawab penyelenggara Freedom Flotilla.
Hal ini berarti Zionis Israel besar akan menggunakan militernya untuk menghalau para aktivis perdamaian itu.
Freedom Flotilla II merupakan bagian dari “Free Gaza Movement”, gerakan pembebasan Gaza yang merupakan kumpulan dari sejumlah organisasi HAM yang berusaha mengirimkan bantuan kemanusiaan lewat laut dengan tujuan menghentikan blokade Zionis Israel. Tahun 2008, mereka berhasil masuk ke Gaza lima kali.
Namun, dalam empat pelayarannya yang terakhir, mereka selalu mendapat serangan dari Israel. Termasuk salah satunya misi Freedom Flotilla tahun 2010, di mana pasukan komando Angkatan Laut Israel menyerbu aktivis kemanusiaan pada 31 Mei, sehingga 9 orang penumpang kapal Mavi Marmara dan puluhan lainnya luka-luka.*