Hidayatullah.com–Pasukan pemadam kebakaran Israel hari Ahad (17/7) berjibaku dengan api yang melalap lahan hutan di Al Quds.
Menurut jurubicara polisi Micky Rosenfeld, museum Yad Vashem Holocaust dievakusai untuk berjaga-jaga.
“Api telah dapat dikendalikan seluruhnya, tapi petugas pemadam masih erus bekerja di lapangan untuk mematiskan api tidak menyala kembali,” katanya.
Menurut Rosenfeld, sumber api ada di tiga tempat. Itu berarti kebakaran disengaja, katanya berspekulasi. Petugas masih menyelidikinya.
Enam orang dibawa ke rumah sakit karena menghirup banyak asap.
Seorang fotografer menceritakan, asap tebal berwarna abu-abu pertama kelihatan membumbung dari wilayah hutan berbukit di barat daya Al Quds.
“Kami mengevakuasi seluruh pekerja dan turis dari Yad Vashem,” kata jurubicara polisi Lubra Samri.
Yad Vashem didirikan oleh Simon Wiesenthal Foundation, yayasan yang juga memberikan penghargaan medali dan uang kepada Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dikenal pro-Israel.
Yad Vashem merupakan museum holocaust yang dibangun Zionis Israel dan dijuluki sebagai museum toleransi. Yad Vashem dibangun dengan merampas lahan Palestina dan menggusur pemakaman Muslim yang telah berumur ratusan tahun dan masih berfungsi. Makam tempat banyak pasukan, pahlawan dan ulama Islam dikuburkan itu, dibongkar dengan buldozer-buldozer besar.
pada bulan Desember 2010, kebakaran besar terjadi di hutan Carmel selama 4 hari, menewaskan 44 orang Israel. Api baru padam setelah petugas pemadam dari 16 negara membantu mengatasinya.*