Hidayatullah.com–Pemerintah Zionis hari Rabu (28/12/2011) menyetujui pembangunan 130 di wilayah Al Quds Timur yang dijajah Israel. Pada hari yang sama, rumah-rumah warga Palestina d Al Quds dihancurkan.
Pepe Alulu, anggota dewan Zionis di kota Al Quds kepada AFP mengatakan bahwa pemerintah israel di Al Quds mempersilahkan pendirian bangunan 12 lain di pemkiman Yahudi Gilo, lansir Maan (29/12/2011). Dewan juga mengizinkan pembangunan pusat pariwisata di Silwan.
Pasukan Israel dan aparat pemerintah Zionis setempat mendatangi rumah-rumah warga Palestina di Al Quds Timur dan memberkan surat perintah penghancuran rumah-rumah mereka.
Abdul Karim Abu Sneina, dari Komite Pertahanan Tanah Silwan, mengatakan bahwa tentara Zionis mengawal petugas pemerintah yang memberikan perintah penghancuran rumah-rumah di distrik Salaa, Wadi Yasul dan Ain Al Louza di Silwan.
Menurut data UNWRA, tahun 2011 ini Zionis telah menghancurkan 515 bangunan milik warga Palestina di Tepi Barat, di mana 22 di antara telrletak di Al Quds Timur.
Namun, seperti biasa lembaga PBB tidak ada yang berupaya mencegah penghancuran itu, kecuali sekedar komentar tanpa arti. Bahkan UNWRA tidak menyalahkan Zionis Israel atas penghancuran rumah-rumah Palestina dan aneksasi wilayah di Al Quds. Hal ini tergambar dari komentar jurubicara UNWRA Chris Gunnes.
“Begitu banyak penghancuran ini terkait dengan aneksasi ilegal atas Yerusalem, perluasan pemukiman (Yahudi), pengusiran paksa penduduk, yang mana merupakan pelanggaran berat tehadap Konvensi Jenewa keempat,” kata Chris Gunnes jurubicara UNWRA.
“PBB memantau setiap penghancuran (bangunan Palestina). Dan juga memberikan bantuan kepada mereka yang menjadi korban. Kami akan terus menekan pertanggungjawaban penuh kepada individu-individu yang melanggar hukum,” kata Gunness, dikutip Maan (29/12/2011).
Gunnes sebagai wakil dari lembaga PBB tidak menyalahkan pemerintah Zionis Israel sebagai biang keroknya. Ia menggunakan kata “individu-individu yang melanggar hukum”, dan tidak menyebut “pemerintah Israel”.*