Hidayatullah.com– Pasca gerakan perlawanan mogok makan para tahanan Palestina di penjara Israel, dua anggota legislatif anggota HAMAS yang ditangkap pada tahun 2010, dan dipenjarakan tanpa proses hukum selama kurang lebih 18 bulan akan segera bebas.
Kedua anggota legislatif itu antara lain adalah Dr Mahmud Ar-Ramahi, Sekretaris Dewan Legislatif dari pusat kota Tepi Barat Ramallah, yang diculik Zionis pada 10 November 2010, dan Nizar Ramadhan, dari selatan Tepi Barat Hebron yang diculik pada 4 November 2010, demikian dikutip IMEMC News.
Saat ini masih ada 15 orang anggota Legislatif HAMAS yang masih dipenjara oleh Zionis-Israel antara lain; Dr. Umar Abdul-Raziq, Abdul-Qadir Foqaha, Ahmad Hajj Ali, Fadil Hamadan, Hasan Yusuf, Muhammad Totah, Muhammad Abu Teir, Khalid Tafesh, Muhammad Maher Bader, Hatem Qfeisha, Nayef Rajoub, Muhammad Abu Jheisha, Samir Al-Qadi, Muhammad An-Natsha, Dr. Azzam Salhab dan Dr. Aziz Dweik.
Selain ke-15 anggota legislatif dari kabinet pemerintahan HAMAS tersebut, Zionis-Israel juga menangkap anggota legislatif dari kelompok Fatah Marwan Barghouti, dan Sekretaris Jenderal Front Pembebasan Palestina (PFLP), Ahmad Saadat. Jika ditotal dari keseluruhan jumlah anggota legislative baik dari pihak HAMAS, Fatah hingga faksi pemerintahan lainnya di Palestina terdapat 26 anggota legislatif saat ini ditahan oleh Israel tanpa proses hukum.
Setelah Hamas mencapai kemenangan besar dalam pemilu legislatif tahun 2006. Israel telah menculik dan menangkap lebih dari 50 anggota legislatif pemerintahan Hamas termasuk juga anggota legislatif dan walikota di Tepi Barat Palestina.
Sementara itu Israel menunda pembebasan atas Dr. Umar Abdul Raziq salah satu orang penting dari HAMAS yang ditangkap tanpa tuduhan yang jelas pada 11 Januari 2011. Umar Abdul Raziq sendiri mendapat penambahan penahanan untuk ketiga kali selama enam bulan, yang seharusnya beliau dibebaskan pada 9 Juli 2012.
Saat ini ada hampir 4.700 warga Palestina yang dipenjara di 17 penjara Israel dan kamp-kamp tahanan juga di sel-sel pusat interogasi inteligen Israel. Total angka ini termasuk enam perempuan dan 185 anak-anak.*