Hidayatullah.com–Pada Senin (19/1/2015) malam, Asosiasi Persatuan Insinyur Yordania mempublikasikan karya tulis dengan judul “Masjid al Aqsha – Harta Simpanan Palestina”, karya seorang penulis dan sejarawan Muhammad Ghousyah.
Peluncuran ini dilakukan dalam acara yang diadakan oleh Devisi Arsitektur Persatuan Insinyur Yordania dan Komite Insinyur untuk al Quds.
Kepada kantor Anatolia, Ghousyah mengatakan ini merupakan karya dokumentasi fotografi arsitektur terbesar tentang kota al Quds dan peninggalan islamnya.
Penulis yang memiliki kebangsaan ganda, Yordania dan Palestina, ini menambhakan bahwa karyanya – yang memotret 145 ribu meter persegi dan mewakili luas kota al Quds – mungkin merekonstruksi peninggalan-peninggalan dan ornamen Islam yang mengalami serangan Zionis, dengan memotret lokasi-lokasi dan sejarahnya sejak era Khalifah Umar bin Khatab hingga berbagai era Islam yang berkuasa atas kota al Quds dan terakhir adalah era Khilafah Utsmaniyah dan renovasi yang terjadi pada kota al Quds di bawah mandat dan wali amanat Yordania.
Ghousyah mengatakan bahwa karyanya ini dicetak di ibukota Italia Roma, terdiri dari 1000 halaman yang sebagian besarnya adalah foto yang terdiri dari 4 ribu foto yang dia ambil sendiri selama beberapa tahun lalu.
Dia menyatakan bahwa karyanya ini merupakan karya dokumentasi foto terbesar tentang al Quds. Memuat tentang masjid al Aqsha dan petunjuk-petunjuk arsitektur, budaya dan peninggalannya, lukisan dan ornamen Islam di al Quds, semua batu dan sisi sejarah di kota al Quds.
Tujuan dari studi dokumentasi lapangan dengan foto yang dia lakukan adalah penanggalan monumen petunjuk-petunjuk keagamaan dan ornamen di kota al Quds di saat mengalami gangguan atau serangan apapun, demikian dikutip PIC.
Dalam karyanya Ghousyah juga menampilkan urgensi dan sejarah ornamen dan mimbar-mimbar masjid al Aqsha.
Kubah-kubah masjid dan sejarahnya, pintu-pintu kota al Quds, sisi-sisi dan ornamennya mulai dari pintu barat (al Maghariba) hingga pintu Silsilah dan pagar Qibli yang membentang dari masjid Al Aqsha hingga sisi pagar tenggara di era Isa as, marmer di tengah masjid al aqsha dan piring kubah Shakhrah serta pintu kehormatan para nabi.
Karya ini juga memuat penjelasan rinci tentang masjid Sultan Sulaiman al Qanuni, yang dibangun pada tahun 1550, yang berada di tengah kompleks pemakaman, empat sekolah, rumah sakit, hotel, menara, pertokoan, kamar-kamar mandi, sekolah quran dan makam “Sinan”, kompleks secara keseluruhan dilengkapi dengan sistem penyediaan air.
Penulis juga memotres aktivitas renovasi yang dilakukan otoritas Yordania tahun 2006 sebagai wali amanat kerajaan Hasyimiyah terhadap mimbar Shalahuddin setelah penjajah zionis membakarnya pada tahun 1969.
Dia juga memotret renovasi Yornidia terhadap Kubah Shakhrah ketika kubah luar diganti dengan kubah baru terdiri dari lempengan-lempengan tembaga yang dicampur seng, dengan dilapisi krom dan yang lainnya dengan emas.*