Hidayatullah.com–Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam/Harakah Muqawamah Islamiyah (HAMAS), untuk pertama kalinya menampilkan roket jenis R160, hasil pengembangan dari roket sebelumnya dan mengambil nama Rafah yang berarti Rantisi, mantan pemimpin umum Hamas. Adapun angka 160 sebagai jangkauan yang bisa ditempuh roket ini yaitu sejauh 160 kilometer.
Dikutip PIC, Senin (18/04/2016) roket R160 pertama kali pernah diuji cobakan pada perang musim panas 2014 kemarin.
Pertama dalam sejarah konflik dengan Israel, Hamas mampun menembus jarak terjauh menggempur Kota Haifa.
Pada bulan kemarin, Al-Qassam juga menampilkan empat serdadu Zionis yang masih ditahan perlawanan Hamas. Dan pada saat yang sama, Hamas menampik adanya pembicaraan dengan pihak Zionis terkait ke empat serdadu ini.
Dalam peringatan hari tawanan Palestina, juru bicara resmi Al-Qassam menegaskan, pihaknya bisa saja melakukan pertukaran tawanan Palestina secara beradab. Kebebasan para tawanan tinggal nunggu waktu. Al-Qassam akan melakukanya walau apapun resikonya.

Para pemimpin Zionis Israel mungkin tidak pernah mengira harus berhadapan dengan rudal-rudal para pejuang di Jalur Gaza.
Seperti diketahui, melalui ‘persekongkolan internasional’ wilayah yang diblokade berbagai arah ini justru mengalami perkembangan pesat dalam pembuatan rudal.
Tahun 2015, dikabarkan, rudal asli buatan anak-anak Gaza dengan daya hancur dan daya lontar makin meningkat dan berkembang pesat.
Rudal pertama (Qassam1) panjang hanya 70 cm, misalnya, bisa menembak sejauh 3 KM.
Sebelum ini, pada Perang al-Furqon (2008), Perang HijaratuS Sijjil (2012), dan Perang Ashful Ma’kul (2014), penjajah Israel dikagetkan dengan perkembangan terbaru roket-roket buatin asli karya pejuang Izuddin Al-Qassam. Diantaranya adalah roket jenis J-80.*