Hidayatullah.com– Raja Jordania Abdullah II hari Rabu menerima telpon Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah guna membahas perkembangan terakhir Palestina pasca rujuknya kelompok Hamas dan Fatah.
Raja Abdullah II mengucapkan selamat kepada Haniyah atas ditandatanganinya perjanjian rujuk dan menyampaikan dukungan penuh Yordania untuk Palestina, demikian sebuah pernyataan pihak Kerajaan Yordania dikutip laman Jordantimes hari Jumat.
Raja Abdullah menekankan pentingnya upaya persatuan untuk mempertahankan “hak-hak kita di Yerusalem dan dalam mendukung masalah Palestina”.
“Ini adalah prioritas bagi kami di Yordania dan harus tetap demikian untuk semua Negara Arab dan Muslim agar mengambil sikap yang terpadu,” kata Raja Abdullah.
Dalam pesannya, Haniyah menggariskan situasi politik dan isu terakhir pemerintah persatuan Palestina pasca rujuk. Dia menekankan hubungan yang kuat antara orang-orang Palestina dan Yordania, mengingat sejarah di mana Yordania selalu berdiri bersama Palestina.
“Citra Raja Yordania saat menyumbangkan darah selama serangan Israel di Gaza dan peran almarhum Raja Hussein dalam pembebasan pemimpin Hamas terakhir Syeikh Ahmad Yassin dari penjara Israel terukir di benak orang Palestina,” katanya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (27/10/2017).
Dia juga mengatakan bahwa Hamas menolak semua konspirasi dan usulan negara alternatif untuk orang-orang Palestina. “Palestina adalah Palestina dan Yordania adalah Yordania. Kita tidak akan menerima teori tentang negara lain,” katanya.
Pemimpin tertinggi Hamas mengulangi dukungan gerakannya untuk stabilitas Yordania, mencatat bahwa keamanan nasional Yordania adalah keamanan nasional Palestina. Dia juga memuji Yordania sebagai penjaga Masjid al Aqsha dan tempat-tempat suci di Al-Quds.
Baca: Raja Abdullah II Janji Lindungi Masjidil Aqsha dari Yahudi
Hari Ahad (22/10/2017), Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas bertemu Raja Yordania dan berdiskusi di Istana Husainiyah di Amman menyampaikan perkembangan terakhir situasi Palestina khususnya terkait rujuknya gerakan Hamas dan gerakan Fatah.
Raja Yordania menegaskan dukungan penuh pada kesepakatan rekonsiliasi nasional yang dengan sendirinya akan memperkuat persatuan barisan Palestina.
Raja Yordania menegaskan, isu Palestina adalah isu sentral dan esensi konflik di kawasan. Isu ini selalu menjadi prioritas utama politik luar negeri kerajaan Yordania. Dia menegaskan bahwa Yordania terus melakukan peran historisnya dalam melindungi tempat-tempat suci di Palestina.*