Hidayatullah.com–Menteri Pertahanan ‘Israel’, Avigdor Lieberman, mengatakan hari Kamis bahwa dia “tidak peduli dengan Negara Palestina,” karena kekhawatirannya karena adanya aksi mingguan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama pertemuannya dengan Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu hari Rabu, Lieberman mengatakan, dalam sebuah pernyataan, “Saya tidak peduli dengan Negara Palestina.”
“Saya tertarik dengan Negara Yahudi yang aman. Ada 20% warga Arab yang berdemonstrasi pada setiap kesempatan memegang bendera Palestina. Ini adalah masalah yang perlu dipecahkan,” ujarnya dikutip Ma’an News.
Lieberman mengatakan bahwa penjajah “‘Israel’ siap untuk membuka penyeberangan seperti yang terjadi di masa lalu. Pasukan Pengamat Pembebasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDOF) telah kembali ke penyeberangan dan mereka siap juga. Bola sekarang di pengadilan Suriah,” mengenai Suriah dan penyebrangan Quneitra.
UNDOF adalah pasukan PBB yang mengawasi garis gencatan senjata antara Suriah dan penjajah ‘Israel’ sejak 197.
Tempat penyeberangan Quneitra, satu-satunya rute langsung antara ‘Israel’ dan Suriah, digunakan seluruhnya oleh penduduk Druze dari Golan yang diizinkan melintas untuk untuk belajar, bekerja atau menikah.
‘Israel’ merebut sebagian besar daerah dataran tinggi itu dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan menganeksasinya tahun 1981, satu tindakan yang tidak pernah diakui pihak internasional.*