Hidayatullah.com–Putra Perdana Menteri ‘Israel’ Benyamin Netanyahu kembali membuat pernyataan kontroversial minggu ini dengan mengatakan ‘Israel’ tidak akan melihat perdamaian hingga semua Muslim pergi.
Yair Netanyahu mengatakan bahwa ‘Israel’ tidak akan melihat perdamaian sampai baik semua Muslim atau semua cuti – menambahkan bahwa ia akan lebih suka jika semua Muslim pergi.
“Tidak akan ada perdamaian di sini sampai: 1. Semua orang Yahudi meninggalkan tanah ‘Israel’. 2. Semua Muslim meninggalkan tanah ‘Israel’, ” tulis Yair Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Facebook hari Kamis.
“Saya lebih suka opsi kedua,” tambahnya melalui pesan yang ditulis dalam bahasa Ibrani sebagaimana dikutip laman The Jerusalem Post.
Baca: Istri Benjamin Netanyahu Korupsi Uang Makanan Senilai Milyaran
Hingga Jumat, postingan itu menerima lebih dari 750 reaksi, yang sebagian besar mendukung pernyataan itu.
Dalam posting lain yang tampaknya terkait, ia menambahkan: “Apakah Anda tahu di mana tidak ada serangan teror? Di Islandia dan Jepang. Kebetulan juga tidak ada populasi Muslim di sana.”
Yair, 27, sering menjadi berita utama di ‘Israel’ dan di seluruh dunia karena komentar dan eksploitasnya yang kontroversial.
Ia terekam kamera sedang mabuk dan bercakap-cakap dengan dua rekannya di luar kelab striptis atau bugil. Dalam percakapanya, ia berniat menyewa pelacur untuk kedua rekannya dan membahas kesepakatan senilai $ 20 miliar.
Kejadian itu diduga berlangsung tahun 2015, namun rekaman kamera baru diputar stasiun televisi ‘Israel’.
“Berbicara tentang pelacur, apa yang buka jam segini?” dia mendengar bertanya pada salah satu temannya di rekaman.
Baca: Anak PM Israel Picu Kegaduhan Politik saat Mabuk di Klub Tari Bugil
Di bagian lain dari rekaman, Yair mengungkap proyek ladang gas lepas pantai Tamar dan Leviathan, yang sebelumnya sebagian dikuasai oleh Kobi Maimon.
”Bro, ayahku sekarang mengatur kesepakatan senilai USD20 miliar untukmu dan kamu tidak dapatkah meminjamiku 400 shekel?,” ujar Yair Netanyahu.
Percakapan tersebut tampaknya mengacu pada kesepakatan kontroversial mengenai proyek ladang gas lepas pantai Tamar dan Leviathan, yang sebelumnya sebagian dikuasai oleh Kobi Maimon. Berdasarkan kesepakatan tersebut, operasi tersebut telah terlindungi oleh peraturan anti-monopoli dan oleh perubahan struktur perpajakan.
Percakapan yang direkam itu sekilas bercanda. Media ‘Israel’ menggambarkannya sebagai tingkah orang idiot.
Menanggapi publikasi rekaman itu, keluarga Netanyahu marah dan menuduh media berupaya menyerang PM ‘Israel’.
Benyamin Netanyahu juga berada di bawah sorotan dugaan korupsi menyusul penyelidikan polisi terhadap klaim menentang perdana menteri.*