Hidayatullah.com–Puluhan pemukim ‘Israel’ memasuki kompleks Al-Aqsha pada hari Selasa (29/12/2020) di Yerusalem Timur yang diduduki. Hal itu terjadi meskipun terdapat lockdown yang diberlakukan pemerintah ‘Israel’ sebagai bagian dari penguncian Covid-19 ketiga, lapor Middle East Eye (MEE) .
Para pemukim ilegal Yahudi mengunjungi kompleks Al-Aqsha dikawal polisi ‘Israel’, masuk dari Gerbang Maroko dekat Tembok Barat dan berangkat dari Gerbang al-Silsila. Namun, penduduk Zionis seharusnya dialrang berpergian lebih dari 1.000 meter dari rumah mereka karena lockdown yang diberlakukan pada hari Senin (28/12/2020).
Sekitar 4.000 orang Yahudi Zionis tinggal di Kota Tua Yerusalem, namun umumnya para pemukim dari Tepi Barat yang diduduki yang sesekali mengunjungi kompleks Al-Aqsha, hingga ketidaksenangan otoritas Palestina dan Yordania yang menjalankan situs tersebut. Menurut media lokal, Issam Nagiub, seorang penjaga yang bekerja untuk Al-Awqaf, sebuah kepercayaan Islam yang mengelola situs tersebut, ditangkap pada saat yang sama oleh polisi militer ‘Israel’, tak dijelaskan mengapa dia ditangkap.
Baru-baru ini, warga Palestina mendapat larangan ketat untuk mengunjungi kompleks Al-Aqsha karena pandemi Covid-19.
Awal Desember, otoritas ‘Israel’ memasang pengeras suara di sekitar situs untuk mengumumkan pedoman dalam bahasa Ibrani dan Arab kepada jamaah Palestina, meminta mereka untuk tetap menjaga jarak sosial.
Kompleks itu ditutup seluruhnya pada Maret selama 69 hari, ketika pandemi melanda kota itu, dibuka kembali pada 31 Mei. Pemukim ‘Israel’ secara teratur memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha dan tur di sekitar Kubah Batu, sebuah kuil yang dibangun pada abad ke-7 oleh Kekaisaran Umayyah Suriah.
Terlepas dari status quo yang disetujui oleh otoritas ‘Israel’, Palestina dan Yordania, yang menyatakan bahwa ibadah Yahudi di situs itu dilarang, para pemukim tetap sering berdoa di sana. Orang Yahudi percaya bahwa kompleks Al-Aqsha adalah situs Kuil Yahudi Kedua, yang dihancurkan oleh Romawi pada abad ke-1.
Aktivis sayap kanan ‘Israel’ telah berulang kali mendorong peningkatan kehadiran orang Yahudi di situs tersebut. Beberapa orang menyerukan pembangunan Kuil Yahudi Ketiga dan penghancuran Masjid Al-Aqsha dan Qubatus Shahra atau Dome of Rock.
Masjid Al-Aqsha adalah salah satu dari tiga masjid suci dalam Islam. Ia juga merupakan Kiblat pertama Islam, sebelum Ka’bah di Makkah.
Covid-19 di ‘Israel’
Pada hari Senin, ‘Israel’ memasuki lockdown ketiganya, karena kasus-kasus meningkat dan kekhawatiran meningkat karena varian virus baru yang sangat menular yang berasal dari Inggris. Meskipun sekolah tetap buka, kegiatan komersial telah ditutup dan masuknya orang asing ke negara itu sangat dibatasi.
Pemerintah Zionis telah melaporkan lebih dari 400.000 kasus Covid-19 dan 3.256 kematian sejak pandemi melanda negara itu pada Maret.
Netanyahu menerima suntikan vaksin Covid-19 minggu lalu, yang akan diluncurkan secara nasional dalam beberapa hari mendatang. Namun kampanye vaksinasi besar-besaran, yang dikatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah ‘Israel’ dan berjudul “Give a Shoulder”, dengan sengaja tidak mencakup jutaan orang Palestina yang hidup di bawah pendudukan ‘Israel’, meskipun terjadi peningkatan tajam dalam kasus dan kematian baru-baru ini.*