Hidayatullah.com — Hamas, kelompok perlawanan Palestina, memuji sikap Parlemen Iraq pada hari Kamis lalu mulai membacakan RUU yang melarang normalisasi atau pembentukan hubungan dengan ‘Israel’.
Langkah itu mewakili sikap historis rakyat Iraq yang mendukung rakyat Palestina dan tujuan nasional mereka yang adil, kata pernyataan Hamas.
Selain itu Hamas juga mengapresiasi semua sikap anti normalisasi, mengajak semua parlemen di dunia Arab dan Islam untuk mengikuti jejak Parlemen Iraq.
Sebelumnya pada hari Rabu, parlemen Iraq menggelar pembacaan pertama untuk RUU yang berusaha untuk melarang normalisasi atau pembentukan hubungan dengan Zionis ‘Israel’. Undang-undang itu juga akan berlaku untuk Wilayah Kurdistan.
Sementara itu, seorang anggota biro politik Hamas Khalil al-Hayya telah menegaskan bahwa rakyat Palestina bertekad untuk mengakhiri pendudukan ‘Israel’ dan mengusirnya dari tanah mereka, menggambarkan pilihan mereka dalam hal ini sebagai “menentukan.”
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengannya oleh saluran satelit al-Aqsa pada hari Rabu, Hayya mengatakan bahwa upaya entitas Zionis ‘Israel’ untuk memaksakan dirinya sebagai kenyataan dan melahap tanah Palestina melalui perluasan pemukiman, intimidasi, terorisme, pembunuhan, dan kesepakatan normalisasi ditakdirkan untuk gagal.
“Pendudukan tidak mengakui hak-hak rakyat Palestina dan berusaha untuk mengabadikan keberadaannya di tanah kami; namun, orang-orang kami bekerja dengan kecepatan yang sama untuk memberantasnya,” tambah pejabat Hamas itu.
Dia memperingatkan bahwa setiap kerugian yang menimpa para pemimpin perlawanan Palestina, termasuk Yahya as-Sinwar dan Saleh al-Aruri, akan menjadi “deklarasi perang” oleh pendudukan ‘Israel’, menambahkan bahwa rakyat Palestina akan menanggapi dengan keras setiap eskalasi ‘Israel’.
Dia menggambarkan ancaman ‘Israel’ baru-baru ini untuk membunuh para pemimpin perlawanan sebagai “refleksi dari kepengecutan, kelemahan dan kerapuhannya,” menegaskan bahwa ancaman seperti itu hanya membuat rakyat Palestina dan perlawanan mereka lebih bertekad untuk melawannya.*