Hidayatullah.com — Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional Gaza berterimakasih kepada pihak berwenang Malaysia yang telah menyelamatkan pria Palestina yang diculik pada bulan lalu.
Menanggapi laporan New Straits Times bahwa polisi telah menggagalkan operasi penculikan Mossad pada 28 September, kementerian mengatakan Malaysia telah berhasil mengungkap upaya berbahaya rezim Zionis ‘Israel’.
“Gaza menghargai upaya besar yang dilakukan otoritas Malaysia dalam menyelamatkan seorang warga Palestina di Malaysia yang diculik oleh Mossad Israel.
“Ini telah mengekspos aktivitas anggota Mossad yang beroperasi di luar negeri dan jaringan mereka yang lebih besar.
“Sementara kami berterima kasih kepada polisi dan dinas keamanan Malaysia, kami mengecam kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) terhadap salah satu orang Palestina kami di Malaysia,” kata kementerian itu dalam pernyataannya, seraya berharap bahwa “para pelaku akan diadili dan dihukum”.
Malaysia Gagalkan Operasi Rahasia Mossad, Begini Kronologinya
Pada Mei tahun lalu, media ‘Israel’ melaporkan bahwa entitas Zionis telah menyatakan perang terhadap Hamas di seluruh dunia. Pejabat tinggi ‘Israel’ mengatakan mereka akan mengejar semua pemimpin Hamas, di mana pun mereka berada.
Mereka mengatakan pasukan ‘Israel’ akan menargetkan para pemimpin Hamas tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Iran, Qatar, Turkiye, dan Malaysia.
Pada 21 April 2018, Fadi Mohamed al-Batsh, 35, seorang profesor Palestina dan anggota Hamas, tewas dalam penembakan yang diduga operasi Mossad di Malaysia.
Dalam operasi Mossad baru-baru ini, yang dilakukan oleh penduduk lokal yang dibayar, menarget dua WN Palestina bernilai tinggi. Kedua WN Palestina yang merupakan ahli pemrograman komputer itu dicegat tepat setelah pukul 10 malam ketika keduanya hendak memasuki kendaraan mereka di dekat Jalan Yap Kwan Seng di sini setelah makan malam di sebuah mal terdekat.
Ketika korban dihadapkan dengan perekrut penculik yang diyakini adalah orang ‘Israel’, yang kalimat pembukanya adalah: “Anda tahu mengapa Anda ada di sini.”
Dipahami bahwa Israel ingin tahu tentang pengalamannya dalam mengembangkan aplikasi komputer, selain kekuatan Hamas dalam mengembangkan perangkat lunak dan informasi tentang anggota Brigade Al-Qassam lainnya.
Ketika polisi menggerebek ruangan itu, interogasi sedang berlangsung dan orang-orang ‘Israel’ di ujung telepon, yang sesaat bingung dengan kekacauan yang terjadi, terdengar berkata: “Halo! Halo!” sebelum panggilan dihentikan.
Pertanyaan terakhir yang diajukan orang ‘Israel’ kepada korban, tepat sebelum polisi masuk, adalah siapa di antara pemimpin tertinggi Hamas yang bertemu temannya.
Caretaker Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Hamzah Zainudin mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut. Dia menambahkan bahwa kementerian akan mengambil tindakan jika klaim bahwa agen Mossad telah memasuki Malaysia benar.*