Hidayatullah.com—Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), memperlihatkan adegan peledakan alat peledak oleh pasukan Israel di kawasan Al-Farahin, sebelah timur kota Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza, empat serdadu penjajah dilaporkan tewas dan satu lainnya terluka.
Sebuah sumber terkemuka di Al-Qassam mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa setelah ledakan, anggota Brigade Al-Qassam menembakkan senapan mesin ringan dari jarak dekat ke tentara musuh yang tersisa.
Sisa-sisa mereka tersebar di tempat itu dan dibawa oleh pengangkut pasukan ke dalam dan kemudian diangkut dengan dua helikopter ‘Israel’. Dia menambahkan, bahan peledak di perangkat tersebut diambil dari rudal penjajah yang tidak meledak dan berisi 750 pecahan.
Rilis yang dikeluarkan Al-Qassam menunjukkan rekaman dua kali jebakan mautnya di Al-Farihin di timur Khan Younis, Gaza selatan. Yang pertama bulan Februari lalu dan jebakan kedua dilakukan hari Senin, 5 Agustus 2024 kemarin “sebagai intiqam atas pembunuhan Asy Syahid Ismail Haniyyah”.
“Adegan dari penyergapan “Al-Farahin 2”, dan ledakan perangkat “Sajjil” terhadap tentara musuh di daerah Al-Farahin, sebelah timur kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, ” demikian kutip Al-Qassam di saluran Telegramnya.
Untuk diketahui, peledak “Sijiil” adalah buatan sendiri (homemade) di Gaza selama Taufan Al-Aqsha. Amunisi dikumpulkan dari berbagai sumber termasuk bom Zionis yang gagal meledak, dilengkapi bumbu berupa serpihan logam.
Jebakan mau ini terjadi ketika tentara penjajah Israel mengintensifkan pemboman terhadap Al-Nuseirat dan Khan Yunis, di tengah dan selatan Jalur Gaza, pada hari Rabu, serta membom wilayah timur kota Deir Al-Balah, dan meledakkan gedung-gedung di kota Rafah.
Sejak dimulainya operasi darat besar-besaran tentara penjajah di Jalur Gaza akhir Oktober lalu, Al-Qassam telah menyiarkan adegan para pejuangnya menargetkan kendaraan pendudukan dalam berbagai arah serangan, mulai dari menyerang tank dengan rudal anti-tank hingga, dan menyiapkan penyergapan yang berhasil.
Operasi tersebut juga termasuk menargetkan pasukan penjajah dengan peluru anti-benteng, selain operasi penembak jitu, bentrokan langsung, dan penggerebekan di markas komando tentara penjajah di berbagai wilayah.
Jumlah korban syahid akibat gempuran dan genosida ‘Israel’ yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 39.677 orang gugur dan 91.645 orang luka-luka, menurut jumlah korban terbaru yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada hari Rabu.*