Hidayatullah.com— Atlet Olimpiade Arab Saudi Donia Abu Talib akan menghadapi Avishag Semberg dari ‘Israel’ dalam kompetisi taekwondo 49 kg putri di Olimpiade Paris pada Rabu.
“Saya sedih dan hancur. Saya telah mempersiapkan seluruh hidup saya untuk momen ini, tetapi saya kalah,” kata atlet ‘Israel’ itu saat dikalahkan lawannya dari Arab Saudi.
“Aku sudah bekerja keras sepanjang hidupku untuk ini,” kata Semberg berbicara dalam bahasa Ibrani sambal menangis dikutip dari Supersport, Kamis (8/8/2024).
Semberg mengatakan, kekalahan itu semakin mengecewakan karena ia merasa betapa pentingnya mewakili Israel di panggung olahraga terbesar tersebut.
“Ini adalah salah satu hal terpenting dalam hidup saya,” kata atlet berusia 22 tahun itu. “Ini sangat mengecewakan bagi saya, ini bukan level saya. Keluarga saya juga ada di sini, sangat mengecewakan.”
Avishag Semberg kalah 1-2 dari Donia AbuTalib di babak 16 besar kelas berat di bawah 49 kilogram (kg) putri. Semberg yang meraih perunggu di Olimpiade Tokyo 2024 berpotensi masih berlaga di babak repechage jika AbuTalib melaju ke laga final.
Kedua petarung mendapat dukungan keras dari rekan senegaranya di tribun. Semberg mengatakan dia kecewa karena merasa betapa pentingnya mewakili ‘Israel’ di panggung olahraga terbesar itu.
Sebelumnya, banyak seruan luas agar atlet dari ‘negara jadi-jadian’ yang merampok tanah Palestina ini dilarang mengikuti Olimpiade karena aksi genosidanya yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Arab Saudi mengkritik serangan ‘Israel’ terhadap Gaza, menyebutnya “tidak manusiawi” dan menuduh penjajah melakukan “pembantaian genosida terus-menerus” terhadap penduduk Palestina.
Donia menjadi atlet putri Saudi pertama yang lolos ke Olimpiade Paris. Dia menduduki peringkat ke-9 dalam Kejuaraan Dunia Taekwondo Wanita yang diadakan tahun lalu di Azerbaijan.
Donia mengukir sejarah dengan meraih perunggu pada kategori 49 kg pada Kejuaraan Taekwondo Dunia 2022 yang digelar di Meksiko.
Donia sempat tertinggal 2-6 pada set pertama, namun ia akhirnya mampu bangkit dengan impresif dengan memenangi set kedua dengan skor 5-4. Dia kemudian mendominasi set ketiga dengan kemenangan telak 10-0, mengamankan tempatnya di perempat final.
Komite Olimpiade Internasional sempat mendiskualifikasi Donia karena menolak berjabat tangan setelah kemenangannya melawan Avishag Samberg.
Donia Talib belajar seni bela diri adal Korea ini pada usia delapan tahun. Ayahnya memperkenalkan hal itu, pada saat anak perempuan dilarang berolahraga di sekolah-sekolah di Arab Saudi.
Dia berlatih di klub swasta bersama saudara laki-lakinya sampai dia berusia 13 tahun. Ia terus berlatih di rumah bersama pelatih kakaknya.
Dia resmi bergabung dengan Federasi Taekwondo Saudi pada tahun 2015 dan mewakili Arab Saudi di Kompetisi Taekwondo Dunia 2022 di Meksiko. Ia juga berkompetisi di kategori 49 kg di bawah bimbingan Kurban Bogda dari Rusia.*