Hidayatullah.com— Brigade Al-Qassam, sayap militer hari Kamis (30/1/2025) melakukan penyerahan tawanan tentara ‘Israel’ di depan rumah asy-syahid Yahya Al-Sinwar di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, sebuah tamparan bagi penjajah.
Penyerahan tawanan ‘Israel” bernama Agam Berger sebagai bagian dari gelombang ketiga kesepakatan pertukaran tawanan sebagai “pesan kepada penjajah bahwa rakyat Palestina akan tetap berada di wilayah tanah mereka.”
“Pengumpulan besar-besaran massa rakyat Palestina dalam dua operasi penyerahan tawanan di kota Khan Yunis dan Kamp Jabalia, di tengah puing-puing yang ditinggalkan oleh fasisme Zionis di kedua wilayah tersebut, adalah sebuah pesan tekad kuat dan perlawanan yang muncul di hadapan penjajah yang biadab ini, yang menyatakan bahwa rakyat kami tetap berada di tanah mereka dan bertekad untuk melanjutkan perlawanan,” demikian pernyataan Hamas dikutip Anadolu Agency.
Hamas menambahkan, “Brigade Al-Qassam dan kelompok perlawanan Palestina sekali lagi menunjukkan kemampuan tinggi mereka untuk mengendalikan tempat kejadian melalui operasi penyerahan terorganisir yang mempesona dunia, dan setelah mereka menyodok hidung tentara kriminal musuh ke pasir Gaza,” tambahnya.
“Apa yang terjadi hari ini menegaskan kesatuan Brigade Al-Qassam, Brigade Al-Quds (sayap militer Gerakan Jihad Islam), dan kekuatan perlawanan di lapangan dan dalam mengatur proses pertukaran yang terjadi di depan rumah as-syahid, Panglima Abu Ibrahim (mendiang kepala biro politik gerakan Hamas Yahya Al-Sinwar),” demikian pernyataan itu.
Gerakan ini melanjutkan, “beragamnya pelaksanaan operasi pembebasan tawanan ‘Israel’ di berbagai wilayah Jalur Gaza –di Jabalia al-Samoud, di Khan Yunis, dan di depan rumah komandan as-syahid, Yahya al-Sinwar, adalah sebuah pesan kepada dunia bahwa rakyat kami akan tetap berada di tanah mereka, akan melanjutkan perlawanan, dan bertekad untuk membebaskannya.”
“Daerah yang dihancurkan oleh pendudukan dan kehilangan nyawa hari ini menjadi saksi salah satu adegan kemenangan bagi rakyat kami dan perlawanan kami dalam mencapai dan menyelesaikan operasi pertukaran tawanan.”
“Hari ini kami menunggu pembebasan kelompok baru tahanan heroik kami dari penjara pendudukan fasis, setelah musuh Zionis terpaksa membebaskan mereka dalam kerangka kesepakatan Taufan Al-Aqsha, dan kami memenuhi janji kami kepada mereka dan kepada rakyat kami yang ditempatkan untuk terus berjalan bersama di jalur kebebasan dan kemerdekaan,” tambah pernyataan Hamas.
Sebelumnya, Brigade Al-Qassam menyerahkan tentara wanita “Israel” Agam Berger kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) setelah dia dibawa keluar dari sebuah bangunan yang hancur akibat pemboman penjajah di Kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.
Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Rabu malam bahwa mereka akan membebaskan 3 tentara wanita; Agam Berger, Erbil Yehud, dan Gadi Moses hari ini dengan imbalan bebasnya 110 tahanan Palestina di penjara ‘Israel’.
Pertukaran hari ini terjadi dalam gelombang ketiga tawanan yang akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tawanan antara pihak penjajah dengan pejuang Hamas.
Pada tanggal 19 Januari 2025 lalu, gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku, dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Perjanjian tersebut terdiri dari 3 fase, masing-masing berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan dilakukan untuk memulai fase kedua dan ketiga untuk mengakhiri perang genosida.
Dengan dukungan Amerika, antara 7 Oktober 2023 dan 19 Januari 2025, Israel melakukan genosida di Jalur Gaza yang menyebabkan total 159.000 warga Palestina gugur dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 14.000 orang hilang.*