Hidayatullah.com | DI tengah hiruk pikuk masyarakat menghadapi ‘ancaman’ virus Covid-19, persiapan menjelang bulan Ramadhan tak boleh terlalaikan atau terlupakan. Ibarat perlombaan, latihannya harus dimulai sejak sekarang, bahkan lebih lama dan jauh-jauh hari, itu lebih baik lagi.
Inilah yang dilakukan jamaah Masjid Ar-Riyadh, Kelurahan Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur. Jauh-jauh hari mereka sudah membentuk kepanitiaan khusus untuk meraih sukses di bulan mulia tersebut.
Mereka bahkan baru saja mengkhatamkan mendengar bacaan al-Qur’an sebanyak 30 juz dalam shalat lima waktu secara berjamaah di masjid.
“Iya benar, awal Rajab lalu imam sudah khatam membaca sebanyak 30 juz. Itu berarti makmumnya sudah khatam menyimak 30 juz juga,” ucap Muslihuddin Mustakim, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ar-Riyadh tersenyum.
Menurut Muslih, demikian sapaannya, bacaan itu dimulai sejak beberapa bulan lalu. Imam membaca secara berurut, diawali dari Surat al-Fatihah dan diakhiri dengan Surat an-Nas.
“Khusus pada shalat subuh, maghrib, dan isya,” ujarnya. “Jadi sekarang, sudah mengulang di permulaan al-Qur’an kembali sampai Ramadhan tiba, insyaAllah,” terangnya.
Sejak awal, jamaah masjid yang terletak di pinggiran timur Balikpapan ini memang bertekad untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari tahun lalu. Tak heran, mereka pun sepakat membentuk Panitia Ramadhan dengan tema “Terdepan dengan al-Qur’an”.
Tema ini dimaksudkan sebagai potret istiqamah jamaah masjid dalam mempertahankan kemenangan yang telah diraih pada Ramadhan sebelumnya. Untuk diketahui, panitia tahun lalu menyambut Ramadhan dengan tema “Menang Bersama al-Qur’an”.
“Jadi setelah meraih kemenangan, seluruh jamaah tidak boleh ada yang kendor. Apalagi mundur prestasinya. Tapi semuanya diharapkan tetap istiqamah dan terus terdepan dengan al-Qur’an,” jelas Fathun Qarib, yang diamanahi sebagai Ketua Panitia Ramadhan 1441.
Menurut Fathun, khusus al-Qur’an, seluruh jamaah memang sudah diimbau untuk berusaha rutin membaca al-Qur’an. Sekurangnya satu juz satu hari. Sehingga, diharapkan, selain bacaan secara koletif di shalat berjamaah yang khatam 30 juz, bacaan secara infiradi (individu) jamaah juga bisa ditamatkan sebelum Ramadhan nanti.
Lebih jauh, Fathun mengaku bersyukur, karena seluruh program Ramadhan yang dicanangkan oleh panitia mendapatkan dukungan penuh dari pihak yayasan yang menaungi DKM Ar-Riyadh tersebut.
Apalagi diketahui, masjid berlantai tiga yang sedang proses renovasi itu juga berada di lingkungan Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan.
Kaitan dengan spritual, Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak memang dikenal dengan kontrol ibadah yang ketat dan tinggi. Beberapa waktu lalu, mereka bahkan sudah meluncurkan satu program yang disebut dengan GNH (Gerakan Nawafil Hidayatullah). Yaitu pola mengerjakan ibadah-ibadah sunnah yang terkontrol dan terevaluasi secara berkala.
Beberapa di antara program GNH antara lain, shalat berjamaah lima waktu di masjid (dan shalat sunnah Rawatib), membaca kitab suci al-Qur’an setiap hari minimal satu juz, rutin mendirikan shalat malam; membaca wirid pagi dan petang, dan dakwah fardiyah satu hari dalam sepekan.
“Seperti kata ulama, Rajab bulan menanam, Syakban bulan menyiram, dan Ramadhan adalah waktunya memanen kemenangan yang dijanjikan Allah. Jadi latihannya memang harus dimulai sekarang,” tutup Fathun bersemangat.
Sementara itu, pihak yayasan turut melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Antara lain dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan serta melakukan pengontrolan kesehatan dan kebersihan secara ketat.*