NAMA saya Raquel. Saya baru saja masuk Islam seminggu lalu.
Sebelumnya saya bekerja sebagai polisi di kota Detroit (Amerika Serikat) dari 1996 sampai 2004. Pada tahun 2002 saya terkena tembakan saat sedang bertugas. Saat itu saya nyaris mati, dan kini seperti mengalami awal yang baru dan kehidupan baru.
Sesungguhnya saya agak tidak tahu bagaimana saya bisa sampai menemukan Tuhan. Saya pun tidak tahu apa agama yang saya percayai. Hal itu terjadi sampai saya bertemu dengan beberapa teman Muslim yang telah berbicara dan menjelaskan banyak hal kepada saya.
Kondisi ini benar-benar mengubah hidup saya dan saya tidak takut mati lagi. Satu-satunya hal yang harus kita takuti adalah Allah, dan kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan kita di masa mendatang. Maka itu saya segera mengucapkan Syahadat dan mempercayai Tuhan itu hanya satu.
Saat saya nyaris mati dulu, dan seandainya saya sampai meninggal, saya tidak tahu apakah saya akan menuju ke neraka atau tidak? Tapi sekarang saya memiliki keyakinan, kedamaian, dan kebahagiaan, karena saya sekarang tahu ke mana saya akan berada kalau kondisi itu terjadi pada hari ini.
Sebelum menjadi Muslim, saya tidak tahu persis tentang keyakinan umat Muslim. Saya bukanlah orang yang pro-Muslim atau anti-Muslim, atau sesuatu lainnya. Saya jenis orang yang berpikiran terbuka. Saya benar-benar berpikiran terbuka dan selalu menghormati apa yang menjadi keyakinan orang lain.
Karena itu sebagai polisi saya benar-benar tidak suka terhadap terhadap sekelompok orang yang menyerang Muslim tanpa alasan di Detroit, terutama setelah peristiwa 11 September 2001 (runtuhnya gedung World Trade Center di New York). Itu benar-benar mengerikan dan mengganggu saya. Hanya karena mereka Muslim tidak berarti mereka ekstrimis, atau mereka mempercayai keyakinan ekstremis.
Saya memang tahu teman-teman Muslim saya tidaklah seperti itu, dan mereka sama sekali bukanlah teroris. Ada orang-orang yang baik dan buruk dalam setiap agama, juga dalam setiap sektor kehidupan. Demikian juga, ada polisi yang baik dan ada polisi yang buruk. Itu sama dalam segala hal.
Saya benar-benar terpukul melihat semua kejadian ini, terlebih saat saya mencoba mengenali Islam setelah peristiwa 11 September itu. Saya sangat terganggu dari apa yang saya lihat saat bertugas di lapangan. Sepertinya orang-orang itu melakukannya tanpa sadar.*/Kisah ini dimuat dalam laman OnIslam. [Selanjutnya]