SIANG itu, suara lantunan al-Qur’an Surat Al-Ikhlas terdengar dari beberapa anak. Mereka tampak khusyuk. Bunyi mesin perahu nelayan yang hilir mudik tak membuat mereka terganggu.
Selepas membaca Surat Al-Ikhlas dan An-Nas, senyuman tampak merekah dari bibir mereka.
“Semoga dari tempat ini akan lahir para penghafal al-Qur’an, anak-anak yang shalih dan shalihah, dan kampung ini diberkahi oleh Allah Ta’ala,” kata Dadang Kusmayadi, Ketua Yayasan Wakaf Quran Suara Hidayatullah.
Pesan itu ia sampaikan saat memberikan al-Qur’an di Rumah Tahfidz Apung (RTA), Muara Kamal, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (28/12/2017).
Dinamakan RTA karena masyarakat yang tinggal di kampung nelayan ini sebagian besar rumahnya di atas air.
Bangunan yang didominasi kayu dan bambu ini terletak sekitar 1 km dari reklamasi Pulau D di Teluk Jakarta.
“Terima kasih pemberian al-Qur’annya, semoga pahala mengalir untuk yang mewakafkannya,” ujar Ustadz Sulaiman, pengajar di RTA ini.
Menurut Sulaiman, kegiatan di RTA dibagi beberapa kelas. Ada yang siang, sore, dan malam.
“Kelas malam fokus belajar tajwid dan melancarkan bacaan, siang dan sore untuk Iqra’,” imbuhnya.
Selain di Muara Kamal, pembagian puluhan al-Qur’an juga dilakukan di Kampung Nelayan Kebon Tebu, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Puluhan anak-anak TPA dan remaja hadir. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Muhammad Arasy, Ketua Departemen Sosial Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, Asdar Majhari, Ketua Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Jabodebek, dan pengurus DPD Hidayatullah Jakarta Utara.* Abu Feikar