Hidayatullah.com–Lebih dari satu milyar orang di 19 negara sekarang dilindungi oleh peraturan yang mengharuskan bungkus rokok dipasangi gambar seram untuk memperingatkan bahayanya. Namun sayang, kebanyakan negara tidak melakukan upaya yang cukup keras untuk menurunkan jumlah perokok, kata organisasi kesehatan dunia WHO, Kamis (07/7).
Dalam laporan Epidemi Global Tembakau ketiganya, WHO menyatakan bahwa peringatan semacam itu terbukti bisa memotivasi orang untuk berhenti merokok, disamping mengurangi daya tarik rokok bagi mereka yang belum kecanduan.
“Kami senang semakin banyak orang yang mendapatkan cukup peringatan tentang bahaya penggunaan tembakau,” kata Ala Alwan, pakar penyakit tidak menular dan kesehatan mental di WHO. “Tapi pada saat yang sama, kami tidak puas karena masih banyak negara yang belum melakukan upaya yang cukup.”
Jumlah perokok di seluruh dunia sekarang mencapai satu milyar lebih dan 80% di antaranya tinggal di kawasan miskin. Sejumlah pakar menuding perusahaan-perusahaan rokok memanfaatkan perubahan sosial di negara miskin untuk menjaring perokok potensial baru, khususnya wanita. Mereka juga memasarkan rokok dengan cara mencitrakannya sebagai simbol emansipasi dan kemakmuran ekonomi.
Separuh dari jumlah perokok akan meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau, oleh karena itu WHO menggambarkan rokok sebagai “salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat yang pernah dihadapi dunia.” Merokok menyebabkan kanker paru-paru, yang seringkali fatal, dan penyakit pernapasan kronis lainnya. Rokok juga menjadi penyebab penyakit jantung, si pembunuh nomor satu dunia.
Organisasi paru-paru dunia World Lung Foundation menyambut baik kemajuan yang dilaporkan WHO. Namun merka menggarisbawahi, bahwa laporan itu juga menunjukkan lebih dari 70% populasi dunia tidak melihat adanya iklan memerangi rokok di negara mereka masing-masing dalam dua tahun belakangan ini. Di hampir 150 negara terjadi kevakuman pendidikan masyarakat tentang bahaya merokok lewat media massa.
“Banyak negara yang hanya melakukan satu kampanye .. sementara lebih banyak lagi yang lainnya tidak berbuat apapun,” kata Sandra Mullin, jurubicara World Lung Foundation. “Untuk mengubah perilaku, kontra-marketing perlu dilakukan setiap hari dengan pesan yang konstan dalam jangka waktu lama.”
Memasang gambar menyeramkan adalah salah satu dari enam hal yang direkomendasi WHO. Selain itu antara lain, memonitor konsumsi tembakau, melindungi masyarakat dari rokok dengan menerapkan zona bebas rokok, membantu perokok untuk berhenti, melarang iklan rokok, promosi dan sponsorship, serta menaikkan pajak rokok.
WHO memperkirakan, enam juta orang meninggal dunia tahun ini akibat rokok, termasuk di dalamnya 600.000 bukan perokok yang menjadi korban sebagai perokok pasif. Menjelang tahun 2030, rokok diperkirakan membunuh 8 juta orang setiap tahunnya.
Burkina Faso, Nauru, Pakistan, Peru, Spanyol dan Thailand adalah negara-negara yang belakangan ini memberlakukan larangan merokok di tempat umum tertutup dan lingkungan kerja. Sebanyak 27 negara telah menaikkan pajak tembakau lebih dari 75 persen dari harga eceran. Chad, Kolumbia dan Suriah telah melarang iklan, promosi dan sponsorship rokok. Meksiko, Peru dan Amerika Serikat belum lama ini mewajibkan pemasangan gambar menyeramkan dalam ukuran lebih besar di bungkus rokok sebagai tanda peringatan.*