Hidayatullah.com — Sebuah penelitian di AS baru-baru ini menyebutkan bahwa operasi penurunan berat badan bagi pederita diabetes dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Demikian dikutip dari Alarabiya.
Disebutkan para peneliti telah menemukan bahwa orang yang menjalani operasi perut stapel ketika diperiksa setelah 6 bulan operasi, mereka mengalami penurunan dalam gen yang diyakini akan memberikan tanda sebelum kontainer limbah yang memblokir otak pada pasien penderita Alzheimer.
Profesor di University of New York State, Pandona Parrish, mengungkapkan hasil penemuan itu untuk pertama kalinya bahwa, “penurunan berat badan yang dihasilkan dari operasi untuk mengurangi ukuran perut dapat mengurangi kemampuan gen yang terkait dengan penyakit Alzheimer.”
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis darah 15 pasien dengan diabetes tipe II yang menjalani operasi untuk mengurangi berat badan. Pasien mampu menurunkan sekitar 86 kilogram dalam 6 bulan. Dibandingkan dengan situasi pasien sebelum operasi, menunjukkan protein rendah karbohidrat sebesar 22 persen, yang merupakan prekursor dari Alzheimer.
Namun, studi ini tidak memeriksa pasien untuk tanda-tanda penyakit, hingga sampai sekarang tidak di ketahui apakah risiko Alzheimer mungkin sudah hilang atau tidak.
Para ilmuwan percaya bahwa “ada hubungan antara obesitas dan diabetes, yang tampaknya meningkatkan risiko Alzheimer”.
Menurut Greg Cole, Direktur Pusat Alzheimer di Universitas California, yang juga menegaskan bahwa obesitas dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan otak.
Cole juga mengatakan “kemungkinan untuk meningkatkan berat badan demi kesehatan, tapi ada peringatan dari kompleksitas penurunan berat badan, yang Terjadi diakhir ketika lansia demensia. Mungkin juga ada perbedaan penting dalam cara mereka yang mempengaruhi perubahan berat badan seseorang di usia pertengahan risiko Alzheimer:maka Perempuan yang turun berat badannya antara usia 30 sampai 45 tahun kemungkinan akan menghadapi peningkatan risiko infeksi.” */irda