Hidayatullah.com–Para peneliti kesehatan masyarakat Australia memasuki penjara di negarabagian New South Wales guna mempelajari apakah zat lemak -Omega 3- bisa mengurangi perilaku kriminal.
Tim peneliti dari Universitas Wollongong ingin mengetahui apakah makan lebih banyak ikan dapat mengurangi kecenderungan melakukan kekerasan.
Associate Profesor Barbara Mayer mengatakan, sudah ada bukti yang menunjukkan Omega 3 membantu mengurangi tindak pelanggaran.
“Sudah ada dua studi di Inggris. Pada orang-orang muda pelaku pelanggaran yang diberi suplemen Omega 3, terlihat penurunan perilaku kekerasan 35 persen,” ujarnya dikutip Radio ABC, Jumat (23/08/2013)
Sekarang dilakukan pilot study pemberian suplemen secara acak minyak ikan dan multivitamin di Lapas South Coast di Nowra, New South Wales.
Pejabat Lapas, Asisten Komisioner Luke Grant, mengatakan, dinas lembaga pemasyarakatan sangat tertarik pada kaitan antara biologi dan perilaku.
Katanya, ilmu pengetahuan dapat membantu dalam pengelolaan penjara.
Associate Profesor Barbara Mayer mengatakan, Omega 3 merupakan nutrien yang penting dalam jaringan otak, dan studi menunjukkan sinyal-sinyal kimiawi di otak punya kaitan dengan perilaku.
Tujuan akhir dari studi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan keamanan masyarakat.
Dalam studi itu dilakukan kuesioner psikologi mengenai agresi dan tidak perhatian
Asisten Komisioner Luke Grant berpendapat ini merupakan studi pertama yang seperti ini.
“Kalau melihat sejarah dari lembaga pemasyarakatan selama ratusan tahun, upaya koreksional itu merupakan suatu eksperimen besar.
“Kita tidak berasumsi bahwa ini akan merevolusi dan mengubah hasilnya bagi semua tahanan, tapi kami tertarik pada bagaimana berbagai cara ini dapat berdampak pada keamanan masyarakat,” ujar Luke.
Para peneliti berharap, setelah pilot study ini dianalisa, penelitian bisa dilakukan di penjara-penjara lainnya dan pada gilirannya dilakukan secara nasional.*