عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ
ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ ثُمَّ ذَكَرَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ قَالَ شُعْبَةُ أَمَّا مَرَّتَيْنِ فَلَا أَشُكُّ ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Dari ‘Adi bin Hatim dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang neraka, lalu beliau meminta berlindung darinya sambil mengusap wajahnya, kemudian beliau menyebutkan tentang neraka lagi lalu meminta berlindung darinya sambil mengusap wajahnya. Syu’bah berkata; saya tidak ragu beliau melakukannya hingga dua kali kemudian beliau bersabda: “Takutlah kalian kepada neraka walau dengan sebutir kurma, jika tidak mendapatkan, hendaknya dengan perkataan yang baik.” {Shahih Bukhari: 5564, Kitab: Adab, Bab: Ucapan yang baik}