MANSUR BIN AL MU’TAMIR memiliki seorang tetangga wanita, yang memiliki dua anak perempuan yang biasa naik ke atas atap di malam hari di saat manusia terlelap dalam tidurnya.
Suatu saat salah satu anak perempuan tetangga itu bertanya kepada ibunya tersebut,”Wahai ibu, untuk apa tiang yang aku saksikan berada di atas atap si fulan itu?”
Sang ibu pun menjawab,”Wahai anakku, itu bukanlah tiang, itu adalah Manshur yang sedang shalat semalam suntuk dengan satu rakaat.” (Shifat Ash Shafwah, 3/113)