AL HAFIDZ IBNU ABI HATIM AR RAZI mengkisahkan mengenai perjuangan ayah beliau Al Hafidz Abu Hatim Ar Razi, dimana beliau pernah bercerita,”Saat di Bashrah tahun 214 H waktuku masih tersisa 9 bulan dari rencanaku menetap selama satu tahun. Saat itu perbekalanku habis, hingga aku menjual bajuku satu persatu, sampai aku tidak memiliki bekal lagi.”
Ibnu Abi Hati melanjutkan kisah dari sang ayah,”Di saat demikian, aku terus berkeliling bersama temanku untuk pergi ke mejalis para syaikh dan menyimak dari mereka hingga sore hari. Saat temanku pulang, aku juga segera pulang ke rumah, untuk meminum air karena lapar”. (Muqaddimah Al Jarh wa At Ta’dil, hal. 363).*